TEMPO.CO, Pekanbaru - Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Ibnu Hasan mengatakan kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru tidak mengganggu penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru. Jarak pandang dinilai masih normal untuk penerbangan, yakni 1.500 meter "Jadwal penerbangan masih normal," kata Ibnu Hasan kepada Tempo melalui pesan BlackBerry, Ahad, 9 Februari 2014.
Menurut Ibnu, penerbangan dianggap terganggu apabila jarak pandang di bawah 1 kilometer. Didin Sulianto, analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, menyebutkan satelit Tera dan Aqua mendeteksi kemunculan lima titik panas (hotspot) yang terindikasi sebagai kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Jumlah ini cenderung menurun dari hari sebelumnya yang tercatat 155 titik api. Meski demikian, kata Didin, jarak pandang masih berkisar 1-2 kilometer. "Secara umum kabut asap sudah berkurang. Namun tidak mengganggu penerbangan," ujar Didin.
Didin menjelaskan bahwa penyebaran titik api terdapat di Bengkalis sebanyak dua titik api, Siak dua titik api, dan Rokan Hilir satu titik api. Sedangkan di Meranti yang disebut mengalami kebakaran lahan paling luas tidak terdeteksi karena tertutup asap yang terbawa pergerakan angin dari utara ke timur mengarah ke selatan dan barat daya. (Baca: Minim Hujan, 155 Titik Api Ditemukan Kemarin)
Kebakaran lahan yang terjadi di Riau sejak dua pekan terakhir menyebabkan sejumlah wilayah dikepung asap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebutkan seluas 3.167 hektare lahan perkebunan milik masyarakat maupun perusahaan hangus terbakar.
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler
Tak Ada Mobil Presiden, Angkot Pun Jadi
Eks Dubes Kaget Singapura Protes KRI Usman Harun
Marzuki Alie: Parpol Jangan Lindungi Kader Korup
Cukup Berbelit, Dokter Ayu Akhirnya Bebas
Tempo Borong Tujuh Penghargaan Dalam 5th IPMA