TEMPO.CO, Kupang - Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Silvester Sililaba mengaku mulai kewalahan menangani imigran gelap yang diusir dari Australia ke wilayah itu. Pasalnya, tempat penampungan imigran telah penuh.
"Kami sangat kewalahan, jika Australia terus menolak imigran gelap ke daerah ini," kata Silvester kepada Tempo, Ahad 9 Februari 2014.
Pemerintah Australia telah mengusir sebanyak 93 imigran gelap asal Timur Tengah dan Afrika ke wilayah NTT selama sebulan terkahir ini. Sehingga mereka ditampung di salah satu hotel. "Kami terpaksa menampung mereka di hotel tersebut, karena tempat penampungan kami telah penuh," katanya.
Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, katanya, saat ini masih menampung 171 imigran ilegal. Jumlah ini telah melebihi kapasitas tampung yang hanya 100 penghuni.
Pada tahun 2013, tambahnya, aparat keamanan dan imigrasi mengamankan sedikitnya 1.614 imigran gelap. Dari jumlah tersebut, 127 orang dideportasi, sisanya direlokasi ke rumah tahanan imigrasi lain, dan masih tersisa 171 yang kini menghuni rumah tahanan imigrasi Kupang. "Bisa dibayangkan saja, kalau jumlah begitu banyak," katanya.
YOHANES SEO
Berita Lain:
Pakai Visa Turis, Imigran Nepal Sempat Ke Jakarta
Imigran Usiran Australia Akan Dikirim ke Rudenim
Cara Imigran Usiran Australia Bertahan Hidup