TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Liang Kaspe mengatakan bahwa koleksi satwanya tidak mengalami overpopulasi. Menurut dia, pandangan orang awam yang tidak memahami arti overpopulasi membuat KBS kian tersudut.
"Satwa itu ada yang hidupnya berkelompok, bukan berarti overpopulasi," kata dia kepada wartawan di KBS, Minggu, 9 Februari 2014.
Liang menjelaskan perbedaan satwa overpopulasi dan surplus. Kata dia, satwa dikatakan overpopulasi bila berdesak-desakan dalam satu kandang sehingga menimbulkan perkelahian antarsatwa.
Sedangkan satwa dikatakan surplus apabila jumlahnya lebih dari jumlah seharusnya, tapi tidak sampai berdesak-desakan dalam satu kandang. Menurut Liang, saat ini kondisi satwa KBS mengalami surplus, bukan overpopulasi.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menilai ada beberapa satwa di KBS yang mengalami overpopulasi. Salah satunya burung pelikan yang berjumlah sekitar 90 ekor dalam satu kandang. Namun Liang kembali menepis pandangan tersebut. "Dia saja yang enggak tahu. Itu memang harus berkelompok begitu, kalau enggak gitu nanti mati," katanya. (Baca: Banyak Satwa KBS Mati, Direktur: Kami Bukan Tuhan)
Dengan adanya jumlah satwa yang berlebihan itu, Zulkifli menyarankan KBS untuk segera memindahkan sebagian koleksinya. Namun Liang kembali menegaskan hal itu tidak perlu dilakukan dalam waktu dekat. "Sekarang masih baik-baik saja (satwanya), kok. Ngapain dipindah," ujar Liang.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler
Tak Ada Mobil Presiden, Angkot Pun Jadi
Eks Dubes Kaget Singapura Protes KRI Usman Harun
Marzuki Alie: Parpol Jangan Lindungi Kader Korup
Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun