TEMPO.CO, Bengkulu - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan kepada calon-calon presiden agar jangan salah baca dan jangan salah kalkulasi soal kondisi rakyat. Ia membagi pengalamannya saat dua kali mengikuti pemilihan presiden.
"Saya belajar mendengar hati nurani rakyat yang tidak selalu tercermin dari pemberitaan media," kata SBY dalam pidatonya pada Hari Pers Nasional di Bengkulu, Minggu, 9 Februari 2014. "Selamat berjuang untuk sahabat-sahabat saya."
Kedatangan Presiden ke acara ini merupakan salah satu wujud dukungan SBY terhadap kehidupan pers. "Presiden juga akan meresmikan pusat pendidikan dan latihan wartawan ASEAN," kata Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Ahmad Yani Basuki dalam siaran persnya, Jumat, 7 Februari 2014.
SBY, kata dia, juga mendukung kebebasan pers di Tanah Air. Namun SBY mengimbau media menghindari kampanye hitam, terutama dalam masa-masa kampanye pemilu mendatang. Presiden
menekankan bahwa pers memiliki kewajiban untuk menyampaikan fakta.
Di Bengkulu, SBY direncanakan mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M. Yunus untuk mengamati perkembangan penerapan program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).
TRI ARTINING PUTRI
Baca juga:
Hari Pers Nasional Didominasi Warna Biru
Tak Ada Mobil Presiden, Angkot Pun Jadi
Berdiri Sambut SBY, Murid SD Bengkulu Kehujanan
Ani Yudhoyono Disambut Warga Bengkulu di Instagram
Demi Jokowi, Terry Foxconn Rela Tak Libur