TEMPO.CO, Riau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua mendeteksi kemunculan 36 titik panas (hotspot) sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Riau. Akibatnya, dua pekan terakhir Riau diselimuti kabut asap. Jumlah ini cenderung naik dari hari sebelumnya yang sempat turun lima titik api.
"Titik api itu pantauan satelit dari jam 5 pagi," kata analis dari BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin, kepada Tempo, Senin, 10 Februari 2014. (Baca juga: Minim Hujan 155 Titik Api Ditemukan Kemarin)
Ibnu mengatakan kabut asap Riau belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim Riau. Jarak pandang dinilai masih normal, yakni 2 kilometer. Adapun pergerakan angin dari barat daya hingga utara mengarah ke tenggara dan selatan sehingga asap tidak mengganggu wilayah Malaysia dan Singapura.
Menurut Ibnu, titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Pelalawan, yakni 12 titik api. Kemudian disusul Kabupaten Bengkalis 11 titik api, Kabupaten Indragiri Hilir sembilan titik api, Kabupaten Rokan Hilir dua titik api, Kabupaten Rokan Hulu satu titik api, dan Siak satu titik api.
Berdasarkan prakiraan BMKG, 12 kabupaten dan kota di Riau masih berpotensi dilanda cuaca cerah berawan atau minim hujan. "Hingga kini belum ada potensi hujan," kata Ibnu.
Kebakaran lahan di Riau dua pekan terakhir telah menyebabkan kabut asap di berbagai wilayah, termasuk di Pekanbaru. Langit Pekanbaru tampak diselimuti kabut asap, tapi belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
"Jadwal penerbangan dan jarak pandang di Bandara SKK II Pekanbaru masih normal," kata Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Ibnu Hasan.
RIYAN NOFITRA
Berita lain:
Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?
Hari Pers, SBY Merasa Dizalimi Media
Arsenal Kalah, Wenger Jatuh Terpeleset
Demi Amankan SBY, Nelayan Bengkulu Dilarang Melaut
Kasus Adik Atut, Artis Bisa Dijerat Pencucian Uang