TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan mengikuti rapat evaluasi dan penentuan status siaga darurat banjir pada Senin, 10 Februari 2014.
"Rencananya besok penentuannya oleh Gubernur DKI karena siaga darurat banjir akan berakhir pada 12 Februari 2014," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Ahad, 9 Februari 2014.
Menurut Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta telah mengusulkan kepada Gubernur Jakarta, agar status siaga darurat banjir diperpanjang. "BMKG juga telah diminta untuk membuat analisis dan prediksi cuaca Jakarta pada Februari hingga Maret," ujarnya.
Sutopo menjelaskan, banjir Jakarta yang terjadi pada 2014 ini berbeda dengan banjir pada Januari 2013 "Ini dipengaruhi oleh perbedaan pola hujan. Hujan di 2013 hanya sekali tapi intensitasnya tinggi dan berikutnya berkurang," ujarnya.
Adapun hujan pada Januari-Februari 2014 ini, menurut Sutopo, berintensitas lebih rendah, tapi panjang. "Jadi banjirnya lama, walau tidak setinggi 2013," katanya. Menurut dia, BMKG memperkirakan hujan di Jabodetabek cenderung menurun dengan intensitas sedang selama tujuh hari mendatang. "Sekitar 20-40 milimeter per hari dan bersifat sporadis," ujarnya. "Jadi peluang banjir Jakarta tetap ada, khususnya di bantaran Kali Ciliwung."
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD DKI Jakarta Bambang Musyawardhan membenarkan bahwa akan ada rencana evaluasi siaga darurat banjir Jakarta. Namun, menurut dia, status siaga darurat banjir Jakarta tidak diperpanjang.
"Kami tidak mengusulkan untuk memperpanjang status siaga darurat banjir kepada Gubernur karena cuaca sudah semakin membaik," kata Bambang. "Jadi secara otomatis status siaga darurat banjir sejak 12 Januari 2014 akan berakhir pada 12 Februari 2014."
AFRILIA SURYANIS
Berita Lain
Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun
Kecelakaan Mobil, Maicon Pereira Wafat
Chelsea ke Puncak Klasemen, Mourinho Ogah Jemawa
Gara-gara Truk Sampah, Jokowi Diminta Revisi Perda