TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (persero), Nur Pamudji, mengatakan pada 2014 rasio sambungan listrik atau elektrifikasi bisa mencapai 81,4 persen, atau naik 1,4 persen.
Menurut Pamudji, ada dua cara mewujudkan hal tersebut. "Salah satunya menambah anggaran untuk kelistrikan," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 10 Februari 2014.
Pamudji mengatakan tambahan anggaran bisa digunakan untuk membangun jaringan di perdesaan. Pada 2014, PLN mengucurkan investasi Rp 57,5 triliun untuk membangun sejumlah infrastruktur pembangkit, sambungan, dan pelayanan listrik. "Tetapi dalam prakteknya membutuhkan waktu," ujarnya.
Cara kedua, kata Pamudji, adalah memindahkan penduduk. Menurut dia, penduduk di kawasan terpencil yang sulit terjangkau listrik dipindahkan ke wilayah yang lebih terbuka dan mudah untuk pembangunan infrastruktur. "Jika memungkinkan," katanya.
Menurut Pamudji, saat ini banyak daerah yang memiliki rasio elektrifikasi di bawah 60 persen. Salah satunya yakni Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan, yang memiliki rasio elektrifikasi 40 persen. Rasio elektrifikasi yang rendah ini disebabkan oleh letak perkampungan di wilayah itu yang saling berjauhan. "Sehingga menyulitkan distribusi listrik."
Sepanjang 2013, PLN membukukan rasio elektrifikasi 80 persen. Pencapaian ini merupakan prestasi kerja tertinggi perseroan dalam lima tahun terakhir. Menurut Pamudji, hal ini tercapai berkat naiknya investasi program listrik perdesaan.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler
Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?
Gadis Ini Nekat Cuit Foto Selfie Bugilnya
Buntut Usman Harun, RI Mundur dari Singapore Airshow
Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?
Ratusan Permintaan Cina, KPK Hanya Minta Anggoro
Arsenal Kalah, Wenger Jatuh Terpeleset
Suami Dikelilingi Aktris, Airin Cuma Senyum
Soal Usman Harun, Panglima TNI Batal ke Singapura
Angel Lelga Ogah Dites Baca Quran