TEMPO.CO, Homs – Enam ratus sebelas warga sipil telah dievakuasi dari kota tua Homs, Suriah, yang dikuasai pemberontak dan dalam kepungan tentara Bashar al-Assad pada Ahad, 9 Februari 2014. Pernyataan ini disampaikan langusng oleh Gubernur Homs, Barazi Talal, melalui siaran televisi Al Mayadeen.
Dalam pernyataan tersebut, seperti dikutip Xinhua, Barazi mengatakan sebagian besar pengungsi adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua. Mereka akan dipindahkan ke kota yang lebih aman guna mendapat perawatan yang tepat, termasuk perawatan medis bagi yang sakit.
Rencananya, evakuasi ini akan terus berlangsung hingga tiga hari mendatang, bersamaan dengan perpanjangan masa gencatan senjata yang diberlakukan tentara pemerintah Bashar al-Assad.
Kota Homs menjadi semakin mencekam setelah Sabtu kemarin terjadi serangan terhadap pengirim bantuan dari PBB. Konvoi PBB yang membawa makanan dan obat-obatan untuk 2.500 orang yang terjebak di kota tersebut ditembaki sekelompok orang tak dikenal. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan ini.
Damaskus menuding kelompok teroris bersenjata, sebutan untuk kelompok pemberontak, sebagai pelaku.
Konflik di Suriah telah menewaskan setidaknya 130 ribu jiwa serta memaksa jutaan warganya mengungsi dan menghancurkan seluruh kota, terutama Homs yang telah menjadi pusat aksi protes terhadap pemerintah Assad pada 2011.
XINHUA | ANINGTIAS JATMIKA
Baca juga:
Hotel Kebakaran di Madinah, 15 Jemaah Meninggal
Gadis Ini Nekat Cuit Foto Selfie Bugilnya
Badai Salju Terburuk Melanda Jepang
Iran Kirim Kapal Perang ke Perbatasan Laut AS