TEMPO.CO, Tel Aviv - Situs berita ternama Israel, Haaretz, memberitakan ribuan keturunan Yahudi di Israel berbondong-bondong mencari kewarganegaraan Spanyol. "Kini banyak orang Israel yang begitu bersemangat untuk mendapatkan paspor Eropa," tulis media ini.
Apa pasal? Rupanya berita bahwa pemerintah Spanyol telah menyetujui RUU yang menawarkan kewarganegaraan kepada keturunan Yahudi yang diusir dari Spanyol lebih dari 500 tahun yang lalu menjadi pemicunya. Hal ini dibenarkan oleh pengacara ternama negeri itu yang mereka wawancarai.
"Kami menerima banyak panggilan dari orang-orang yang mencari nama mereka, atau nama-nama keluarga yang sama dengan daftar yang dirilis pemerintah Spanyol," kata pengacara Maya Weiss-Tamir, yang mengkhususkan diri dalam pengurusan kewarganegaraan Eropa dan masalah emigrasi. Namun, katanya, langkah mereka terlalu terburu-buru.
Pasalnya, RUU itu masih sangat mentah dan baru dalam tahap pembahasan. Semua, katanya, tergantung keputusan parlemen. "RUU masih perlu disahkan oleh parlemen Spanyol," katanya.
Dia sendiri mengaku masih menunggu pemerintah Spanyol untuk mempublikasikan kriteria siapa yang akan diterima sebagai warga negara. "Saat ini mereka masih membuat pernyataan umum tentang kaitan para calon pada Spanyol seperti bahasa, adat, tradisi, dan nama keluarga, tetapi di luar itu mereka telah mengatakan apa-apa," katanya.
Berbicara tentang kaitan, katanya, maka mau tak mau harus kembali ke era lebih dari 500 tahun yang lalu. "Membuktikan hal semacam link sejarah tidak sederhana karena alasan historis dan obyektif. Mungkin mereka akan menuntut pengetahuan Ladino (Yahudi- Spanyol)," katanya.
Namun yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa mereka antusias untuk menjadi warga negara Spanyol, katanya, karena nantinya peraturan baru akan memberikan kewarganegaraan secara otomatis, tanpa harus menyerah kewarganegaraan lama. "Ini yang menarik minat banyak orang," katanya.
Hukum Spanyol biasanya tidak memungkinkan warga negara asing yang beralih kewarganegaraan menjadi orang Spanyol untuk mempertahankan kewarganegaraan lama mereka. Kecuali mereka adalah penduduk asli negara tetangga Andorra dan Portugal, atau bekas jajahan seperti Filipina atau negara-negara Amerika Latin.
Pemerintah Spanyol menyetujui RUU pada hari Jumat yang memungkinkan warga Yahudi Sephardic untuk menjadi warga negara Spanyol dengan tetap mempertahankan kewarganegaraan lama mereka. RUU yang diajukan Partai Populer ini masih menunggu hasil pembahasan Parlemen.
Menteri Kehakiman Alberto Ruiz-Gallardon mengatakan pihaknya masih menyusun persyaratan untuk memperoleh kewarganegaraan Spanyol. Yang pasti, pelamar harus diperiksa oleh pemerintah dan Komunitas Yahudi Federasi Spanyol atau FCJE.
HAARETZ | TRIP B