TEMPO.CO, Singapura – Sengketa penamaan KRI Usman Harun membuat Indonesia tak jadi menghadiri Singapore Airshow sekaligus merayakan ulang tahun Angkatan Udara Singapura atau The Republic of Singapore Air Force (RSAF) yang ke-45. Pameran dirgantara Singapura ini akan berlangsung 11-16 Februari 2014.
Dalam perayaan ini, seperti diberitakan Channel News Asia, RSAF akan menampilkan pasukan Black Knight yang menjadi kebanggannya serta beberapa kemampuan RSAF lainnya. Black Knight terakhir kali terlihat di Singapore Airshow pada 2008 ketika merayakan ulang tahun RSAF ke-40.
Black Knights, yang bukan merupakan tim aerobatik penuh waktu, juga merupakan olahraga dengan tampilan segar. Dengan enam pesawat F-16 Fighting Falcon yang kini memakai bendera Singapura di badannya, Black Knight siap memukau penonton dan satuan dirgantara dari puluhan negara lainnya yang dijadwalkan menghadiri acara tersebut.
Namun sayang, perayaan ini tidak akan dihadiri dan disaksikan angkatan militer Indonesia menyusul pembatalan undangan untuk Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin dan tim Jupiter yang dijadwalkan akan ambil bagian dalam pameran dirgantara terbesar di Singapura ini.
Pembatalan undangan ini merupakan buntut dari sengketa penamaan KRI Usman Harun yang dinilai telah melukai rakyat Singapura. Dua tokoh dalam nama kapal itu dianggap sebagai orang jahat oleh Singapura karena telah melakukan pengeboman di negara itu. Sementara tu, bagi Indonesia, keduanya merupakan pahlawan lantaran telah berjuang dalam konfrontasi dengan Malaysia.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Berita terkait
Soal Usman Harun, Panglima TNI Batal ke Singapura
Buntut Usman Harun, RI Mundur dari Singapore Airshow
Tim Jupiter Batal Tampil di Singapore Airshow
Hajrianto: Singapura Tak Punya Empati
Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun