TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Fuad Hasan, mengatakan akan mengeluarkan pegawai KBS yang tidak kompeten. Pegawai tidak kompeten dinilai akan menghambat kinerja manajemen dalam mengelola koleksi satwa di KBS. “Kalau izin konservasinya sudah turun, baru saya bisa ambil keputusan itu,” kata Fuad di KBS, Selasa, 11 Februari 2014.
Fuad mengatakan penerapan kebijakan ini bukan tanpa dasar. Selain rendahnya kualitas sumber daya manusia, tingkat kedisiplinan pegawai yang juga rendah menjadi latar belakang keputusan itu. Misalnya, banyak keeper yang meninggalkan satwa pada jam kerja. Manajemen telah memperingatkan mereka berkali-kali, namun peringatan diabaikan. Karena itu, pengunjung bisa serampangan memberi makan satwa, bahkan melempar sampah ke dalam kandang yang mungkin akan dimakan satwa.
Hasil audit Universitas Airlangga menyebutkan banyak keeper KBS yang hanya tamatan SD dan SMP. Bahkan, beberapa di antaranya tidak dapat membaca dan menulis. Pengetahuan dan keterampilan mereka dalam merawat satwa dan kandang juga sangat minim. Akibatnya, banyak satwa yang tak terurus.
Ketika ditanya soal kemungkinan meningkatkan pengetahuan pegwai KBS dengan memberikan pelatihan, Fuad memilih memutuskan hubungan kerja. “Mending saya ganti dengan yang baru, lebih enggak ribet.”
DEWI SUCI RAHAYU