TEMPO.CO, Jakarta - Bus Transjakarta impor dari Cina dilaporkan mengalami berbagai cacat dan kerusakan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan hari ini Gubernur akan mengadakan evaluasi terhadap Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono terkait dengan hal tersebut.(Baca: Jokowi Diminta Audit Busway 'Baru tapi Bekas')
"Dalam hal ini Kadis bertanggung jawab, hari ini evaluasinya," kata Ahok di Kapuk Muara, Selasa, 11 Februari 2014. Dia mengatakan jika ditemukan kelalaian dimungkinkan akan dilakukan pemindahan posisi terhadap Kadis. "Tergantung nanti evaluasinya."
Menurut Ahok, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Inspektorat DKI Jakarta terhadap bus-bus tersebut. "BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) juga nanti turun," kata dia. Hal ini harus diselidiki agar diketahui kesalahannya di mana. (Baca: Busway Baru tapi Bekas Bahayakan Penumpang)
Ahok menuturkan bahwa tahun ini Pemprov DKI Jakarta telah merencanakan pembelian bus baru sebanyak 3.000 unit. Karena itu, harus orang yang berkompeten yang mampu melaksanakan hal tersebut. "Kalau 300-400 unit sudah tak beres, gimana nanti bisa dipercaya," kata dia. (Baca: Apa Penyebab Busway Baru tapi Bekas Langsung Rusak)
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI mengadakan ratusan bus untuk penambahan armada Transjakarta. Saat ini baru ada 90 unit bus gandeng yang beroperasi. Namun sebagian ternyata tak bisa dioperasikan. Bus-bus baru tersebut rupanya langsung bermasalah. Berdasarkan penelusuran Tempo soal kondisi bus baru tersebut, fanbelt-nya mudah putus, AC sering mati atau bocor, mesin sering terlalu panas, beberapa bagian vital seperti aki, turbo, dan radiator berkarat. (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
NINIS CHAIRUNNISA