TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan pernyataan keberatan Singapura atas penamaan KRI Usman Harun diterimanya dari Wakil Perdana Menteri Singapura, Theo Chee Hean, melalui komunikasi telepon. "Tidak ada surat-suratan," kata Djoko, saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Februari 2014. Baca: Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun)
Menurut Djoko, komunikasi telepon ini terjadi pada Kamis, 6 Februari 2014, sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam komunikasi itu, dia melanjutkan, Wakil PM Singapura sama sekali tak menyebutkan kata-kata protes ihwal penamaan kapal perang TNI Angkatan Laut itu. "Tapi menyampaikan concern-nya karena akan membuka kembali memori lama, terutama bagi keluarga dan rakyat Singapura. "(baca: Menko Djoko: Singapura Harusnya Tak Intervensi)
Meski tak ada kalimat protes, Djoko mengaku cukup paham bahwa apa yang disampaikan Wakil PM Singapura merupakan bentuk bahasa diplomasi. "Saya kenal cukup lama dengan beliau," ujar mantan Panglima TNI ini. Kendati begitu, kata Djoko, pembicaraan berlangsung cukup baik. "Kami menyampaikan argumentasi masing-masing," ujarnya.
Saat itu, Djoko memberikan argumentasi kepada Wakil PM Singapura bahwa pemerintah Indonesia, dalam hal ini TNI Angkatan Laut, memiliki otoritas dan pertimbangan yang matang untuk memberikan penghormatan kepada pahlawan dengan mengabadikan nama pahlawan itu di sejumlah kapal perang. (baca:Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun)
Adapun keberatan Singapura atas penamaan KRI Usman Harun berbuntut pada pembatalan undangan Negeri Singa kepada Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam acara Singapore Airshow, sebuah pameran dirgantara terbesar di Singapura. Namun, tim aerobatik udara Jupiter tetap tampil dalam acara yang dihelat pada 11-16 Februari 2014 itu. (baca: Buntut Usman Harun, RI Mundur dari Singapore Airshow)
Singapura menilai pemerintah Indonesia tak sensitif menamai KRI Usman Harun dengan tokoh yang dianggap penjahat. Ihwal pembatalan undangan ini, Djoko tak ingin berkomentar. "Kalau tentang Pak Sjafrie, tanya beliaunya saja," ujar Djoko.
Usman Harun diambil dari nama dua anggota KKO (Komando Korps Operasi, sekarang Marinir), Usman dan Harun Said yang mengebom MacDonald House di Orchrad Road yang menewaskan tiga orang pada masa konfrontasi dengan Malaysia, pada 1965. Keduanya dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968. Namun, begitu tiba di Tanah Air, keduanya dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. (Baca: Aksi Heroik Asal Mula Nama KRI Usman Harun)
PRIHANDOKO