TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan bus-bus Transjakarta yang rusak berbahaya bagi keselamatan penumpang. Dia mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk serius menelisik pengadaan bus ini.
"Jangan sampai ada kejadian dulu baru turun serius," kata Djoko, ketika dihubungi pada Senin, 10 Februari 2014. "Ini bisa berakibat fatal seperti bus terbakar."
Sebab, menurut Djoko, kondisi bus tersebut sudah parah dan terkesan seperti tidak dirawat. Misalkan, kepala aki yang berkarat dan kabel yang mengelupas sehingga rawan ada hubungan arus pendek.
Jangka panjangnya, menurut Setijowarno, masyarakat bisa semakin antipati menggunakan bus Transjakarta. Sebab, mereka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Padahal, ini merupakan bagian dari pengadaan angkutan massal DKI Jakarta," ujarnya. (baca: Jokowi Diminta Audit Busway 'Baru tapi Bekas')
Seperti diberitakan sebelumnya, bus-bus baru Transjakarta diketahui bermasalah. Penelusuran Tempo soal kondisi busway baru, fanbelt-nya mudah putus, AC sering mati atau bocor, mesin sering terlalu panas, beberapa bagian vital, seperti aki, turbo, dan radiator berkarat. (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
Tidak hanya itu, kekuatan ban juga kurang sehingga mudah kempes, tabung untuk mesin meledak sendiri padahal tidak ada kebakaran, kompresor berjamur, pintu macet. Belum lagi indikator bahan bakar mati, pelek berkarat, pemasangan sambungan bus gandeng atau harmonika tidak presisi, mesin susah dinyalakan, dan sir pendingin mesin bocor. (baca:Jokowi Diminta Audit Busway 'Baru tapi Bekas')
SYAILENDRA