TEMPO.CO , Sukoharjo - Bos PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Muhammad Lukminto masuk Islam pada Mei 1995. Setelah masuk Islam, sosok yang terlahir dengan nama Ie Djie Sin tersebut konsisten menjalankan agama Islam. Menurut Ketua Pembinaan Mental PT Sritex Ustadz Muhammad Amir, yang menuntun Lukminto mengucapkan dua kalimat syahadat, Lukminto pernah mengajak dia dakwah ke luar negeri.
"Pada 1997, selama 8 hari, saya diajak dakwah ke Cina, Singapura, dan Hong Kong," katanya saat ditemui Tempo di rumahnya di Cemani, Grogol, Sukoharjo, Minggu, 9 Februari 2014. Selain dia, Lukminto juga mengajak Zainuddin MZ dan Anton Medan untuk berdakwah. (Baca juga : Pendiri Sritex Wafat, Pengusaha Solo Kehilangan)
Lukminto meninggal dunia pada 5 Februari 2014 di Singapura. Sosok kelahiran Kertosono, Nganjuk, 1 Juni 1946 tersebut meninggalkan seorang istri, Sie Lee Hwie atau Susyana dan 5 orang anak. Rencananya jenazah dimakamkan pada 16 Februari 2014 di pemakaman keluarga di Delingan, Karanganyar. (Lihat juga : Pendiri Sritex, Muhammad Lukminto, Meninggal Dunia)
Terlahir dengan nama Ie Djie Shin, Lukminto memeluk Islam sejak Mei 1995. Menurut Amir, Lukminto memeluk Islam setelah mengaku bermimpi didatangi seseorang berjubah putih. “Begitu bangun, dia lantas bertanya maksud mimpi tersebut kepada tukang pijatnya. Dijawab bahwa itu pertanda Lukminto diminta masuk Islam,” katanya. (Berita terkait : Siapa Lukminto, Juragan Batik Pemilik Sritex)
Dia mengatakan tukang pijat bernama Edi Santoso menyatakan demikian karena kebetulan dia termasuk taat beribadah. Masih belum yakin, Lukminto lantas bertanya arti mimpi tersebut kepada Harmoko. Lukminto dekat dengan mantan Menteri Penerangan di era Orde Baru tersebut. Sebab rumah ayah Lukminto di Kertosono bertetangga dengan rumah ayah Harmoko. “Pak Harmoko mengatakan hal serupa. Itu pertanda bahwa Lukminto diminta memeluk Islam,” ucap Ketua Pembina Yayasan Lailatul Qadr Sukoharjo tersebut.
UKKY PRIMARTANTYO (SURAKARTA)
Terpopuler :
Sidang FATF, Indonesia Anti Pendanaan Terorisme
DPR Panggil Direksi Merpati Pekan Ini
Bagasi Lion Air Dibobol, Kemenhub 'Angkat Tangan'
Beras Vietnam, Pelaku Bisa Disanksi Pidana
800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium