TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Bus Kota Terintegrasi Bus Transjakarta jurusan Pantai Indah Kapuk-Monas ternyata mengganggu operasional angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika U11. Alasannya, sebagian trayek BKTB sama dengan trayek KWK U11, PIK hingga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kami rugi banget. Bagaimana enggak rugi, wong jalurnya sama persis. Pemasukan berkurang banyaklah, bisa 50 persenan," ujar Kepala Operasional KWK Jakarta Utara Farid Effendi kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2014.
Farid mengatakan, dengan pemasukan yang berkurang banyak, sekarang pihaknya kesulitan untuk menanggung dana operasional 80 armada KWK U11. Dana operasional yang dimaksud termasuk uang jalan, uang bensin, uang makan sopir, dan uang perawatan.
Meski terganggu, Farid akan tetap menjalankan 80 armada KWK U11 itu. Namun, sembari beroperasi, pihaknya akan memprotes keras operasional BKTB. Protes itu berupa demo yang bakal digelar di dua tempat dimulai pukul 09.00 nanti. Pertama, di depan pintu masuk Pantai Indah Kapuk. "Di sana kami akan memberhentikan setiap BKTB," ujarnya.
Demo kedua di Balai Kota untuk meminta pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ihwal pengoperasian BKTB. "Ada sekitar 300 kendaraan yang akan ke sana," ucapnya. Ditanyai apakah memang tak ada diskusi soal pengoperasian BKTB ini dengan KWK Jakarta Utara, Farid mengatakan tak ada. Ia berkata, diskusi hanya berlangsung dengan KWK Pusat.
"Tahu-tahu saja sudah beroperasi, seharusnya yang di wilayah diberi tahu juga, dong," ujar Farid marah. Ia berharap, ke depannya, operasional BKTB jangan menggunakan trayek yang sepenuhnya sama dengan trayek angkutan kota. (Baca: Ahok Soal Busway: Enggak Kena Laut Kok Karatan?)
Secara terpisah, Agus, 30 tahun, sopir KWK U 11, menuturkan dirinya kelimpungan mencari penumpang semenjak BKTB beroperasi. "Ini saja sepi banget. Biasanya masih ramai," katanya. Ia juga kebingungan untuk memenuhi setoran mobilnya yang per hari Rp 130 ribu. "Gimana mau mikirin pendapatan kalau ngejar setoran saja sulit," ucapnya.
BKTB beroperasi sejak awal Februari lalu. Kurang-lebih ada 18 armada BKTB yang bergerak dengan trayek PIK-Monas. Namun, belum genap sebulan, armada bus itu sudah dilanda berbagai masalah mulai dari mesin berkarat, kekurangan pengemudi, bensin boros, dan sebagainya.
ISTMAN MP|ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler
Ahok Soal Busway: Enggak Kena Laut Kok Karatan?
Jokowi Diminta Audit Busway 'Baru tapi Bekas'
Busway Baru Rusak, Ahok Naik Pitam
Kantor Importir Bus Transjakarta tanpa Aktivitas