TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pimpinan daerah seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil disebut-sebut dapat menggeser kandidat calon presiden 2014 yang diusung oleh partai-partai lainnya. Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Azis Syamsuddin mengatakan persepsi tersebut tidak menjadi masalah bagi calon presiden yang diusung partainya, yakni Aburizal Bakrie (Ical).
"Enggak masalah, boleh-boleh saja. Menurut hasil survei, elektabilitas Ical dari hari ke hari terus meningkat, kok. Tinggal pemantapan," kata Azis pada 9 Februari 2014 saat dihubungi Tempo.
Azis mengatakan pihaknya akan menentukan pendamping Ical setelah pelaksanaan pemilu legislatif.
Sebelumnya guru besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menyatakan partai-partai politik gagal merekrut orang-orang baik. Pasalnya, berdasarkan hasil survei, tingkat ketidakpercayaan publik terhadap partai politik semakin menyusut.
Hasil survei Political Communication Institute (PolcoMM Institute) menunjukkan sebanyak 58,2 persen responden menyatakan tidak percaya terhadap partai politik. Sedangkan responden yang menyatakan percaya terhadap partai politik hanya 26,3 persen dan sisanya 15,5 persen menyatakan tidak tahu.
Sedangkan tokoh-tokoh yang dianggap baik oleh publik, kata Hamdi, seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil justru tidak lahir dari partai-partai politik. "Banyak orang baik seperti Jokowi, Rismaharini, dan Ridwan Kamil justru tidak lahir dari partai. Orang yang lahir dari partai justru Nazaruddin, Angelina Sondakh. Ini partai politik gagal cari orang-orang baik," kata Hamdi Muluk pada Minggu, 9 Januari 2014, dalam jumpa pers di Jakarta.
Hamdi menuturkan bahwa para pejabat daerah tersebut menonjol karena kinerja, bersih, dan memiliki kapasitas baik dalam mengurus perkotaan sehingga publik terkesan. Sedangkan orang-orang seperti Jokowi dan Risma memasuki partai politik setelah terlihat berhasil.
"Orang partai itu ada yang istilahnya seperti anak kos. Jadi tidak lahir dari partai itu, tapi direkrut karena bagus," katanya.
APRILIANI GITA FITRIA