TEMPO.CO, Jakarta - Analis Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan pidato Piminan Bank Sentral Amerika, Janet Yellen ihwal kelanjutan penurunan stimulus akan direspon positif oleh pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat disebabkan kepastian dari The Fed ini. Namun penguatan ini diperkirakan masih terbatas karena volume transaksi terakhir tercatat rendah.
"Sentimen terkait dengan pidato pimpinan The Fed akan berimbas kepada kepercayaan investor kepada asing," ujar Reza, ketika dihubungi, Rabu, 12 Februari 2014.
Dari dalam negeri, menguatnya nilai tukar rupiah juga membantu indeks. Selain itu, adanya ekspektasi kinerja emiten yang positif, menjadi faktor tambahan. Menurut Reza, rilis kinerja Bank Mandiri pada beberapa waktu lalu dianggap di atas ekspektasi pasar.
Kendati demikian, Reza mengatakan, pelaku pasar juga perlu mewaspadai data ekonomi China yang diproyeksikan mengalami pelambatan pertumbuhan sehingga dapat menahan laju tren penaikan bursa saham.
Pada perdagangan Selasa, 12 Februari 2014, IHSG ditutup menguat 0,44% dari perdagangan sebelumnya ke level 4.470,94. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 237.058 kali yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 4,35 miliar saham senilai Rp5,61 triliun.
Sebelumnya Pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen memastikan akan melanjutkan kebijakan pendahulunya Ben S Bernanke, yakni menurunkan nilai stimulus secara bertahap. Dia mengatakan Bank Sentral AS akan memperlambat laju penurunan stimulus hanya jika ada catatan perubahan signifikan dalam outlook perekonomian AS.
GALVAN YUDISTIRA