TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto, mengatakan telah menerima tawaran dari Kementerian Perhubungan untuk mengambil alih 19 rute tunggal yang sebelumnya dimiliki PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
“Rute yang ditawarkan tersebut merupakan rute yang hanya diterbangi pesawat jenis tertentu,” kata Pujobroto ketika dihubungi Tempo, Selasa, 11 Februari 2014. Jadi, kata dia, Garuda Indonesia akan mempelajarai kesesuaian dan ketersediaan jumlah pesawat. (Baca juga: Garuda Realisasi Pembangunan Hanggar di Singapura)
Menurut Pujobroto, pada 2014, Garuda Indonesia akan membuka rute baru di wilayah timur Indonesia untuk mendukung konektivitas. Beberapa kota yang akan dibuka jalur penerbangan adalah Banyuwangi, Jember, Mamuju, Merauke, Langgar, dan Bau-Bau.
Jumat lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan telah menawarkan 19 rute tunggal Merpati. Langkah ini menyusul tindakan Merpati yang menghentikan operasi penerbangannya sejak 1 Februari 2014 karena mengalami defisit keuangan. (Lihat juga: Pesawat Tua, Merpati Sulit Bersaing di Perintis)
Merpati tercatat memiliki 19 rute tunggal--seluruhnya di kawasan Indonesia timur. Rute yang menghubungkan Kepulauan Maluku, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara itu adalah Ambon-Labuha, Bade-Merauke, Biak-Sorong, Bima-Makassar, Ende-Saumlaki, Ewer-Merauke, Jayapura-Tanah Merah, Kepi-Merauke, Gebe-Ternate, Labuhan Bajo-Maumere, Makassar-Maumere, Makassar-Merauke, Makassar-Selayar, Manado-Palu, Merauke-Tanah Merah, Merauke-Wanam, Moananami-Nabire, Mulia-Nabire, dan Sorong-Timika. (Lihat juga: Dahlan Ogah Ladeni Serikat Pekerja Merpati)
Saat ini Merpati menghadapi situasi keuangan dengan beban utang Rp 7,3 triliun. Total utang itu paling besar berasal dari pemerintah dan BUMN. Rinciannya, utang ke BUMN Rp 2,7 triliun, utang pajak Rp 873 miliar, utang ke swasta Rp 1,02 triliun, utang ke karyawan dan dana pensiun Rp 282 miliar, serta utang ke pemerintah daerah Rp 62 miliar.
Sementara itu, aset Merpati diperkirakan tersisa Rp 3 triliun. Meski tengah mengalami krisis keuangan dengan ancaman pembekuan sementara izin air operator certificate (AOC), Merpati berencana membuka penerbangan rute ke Jeddah, Saudi Arabia, untuk melayani umroh.
NURUL MAHMUDAH
Terpopuler :
Harmoko Bantu Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Kementerian Perdagangan Ngotot Beras Impor Berjenis Premium
Transaksi Jumbo Perusahaan Minyak Indonesia-Iran
Kisruh Ekspor Mineral, Asosiasi Ajukan Uji Materi