TEMPO.CO, Singapura - Media dengan oplah terbesar di Singapura, The Straits Times, mengangkat berita tentang pemberitaan pemutusan pertemanan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Facebook oleh Perdana Menteri negeri itu, Lee Hsien Loong. Media ini menyebut, berita yang dimuat New Nation sebagai sumber rujukan, ternyata hoax.
Di laman muka versi online koran ini, mereka memajang media Indonesia yang memuat berita itu di halaman muka, lengkap dengan logo Facebook di tengah foto kedua pemimpin negara. Straits Times menyebut, sumber yang menjadi rujukan telah mengakui berita yang mereka muat tidak benar. "Media online yang menyadari kekeliruan, segera melakukan koreksi," tulis media ini.*baca: Soal Usman-Harun, Menteri Singapura Menolak Lupa)
Straits Times menyebut, kedua pemimpin negara ini memang memiliki akun resmi di situs jejaring sosial Facebook. Lee memiliki lebih dari 271 ribu teman dan SBY memiliki lebih dari 1,8 juta teman. Tak segera jelas apakah mereka berteman secara virtual melalui Facebook atau tidak. (baca: Curhat Usman-Harun Menteri Singapura Riuh Direspon)
Beberapa situs berita online segera menyadari kesalahan mereka, mengedit laporan itu atau melakukan koreksi.
Ketegangan hubungan Indonesia-Singapura bermula dari protes Singapura atas penamaan kapal baru Angkatan Laut Indonesia, KRI Usman Harun. Nama ini berasal dari dua marinir, Usman Mohamad Ali dan Harun Saiddi yang dituduh melakukan pemboman pada 1965 yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang lainnya. Keduanya dijatuhi hukuman gantung pada tahun 1968. (baca: Trauma Usman Harun Sudah Ditutup 40 Tahun Lalu) Pejabat Singapura mengatakan penamaan itu akan membuka kembali luka lama.
Ketegangan ini berbuntut dibatalkan undangan bagi Indonesia untuk mengikuti Singapore Airshow. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah menegaskan Indonesia tetap menghargai hubungan baik dengan Singapura. (baca: Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?)
THE STRAITS TIMES | TRIP B