TEMPO.CO, Tokyo - Pabrikan raksasa otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp, kemarin mengumumkan akan menarik kembali (recall) 1,9 juta unit mobil Prius karena peranti lunak sistem hibridanya bermasalah. Dari angka itu, 713 ribu unit mobil yang ditarik kembali berada di Amerika Utara, 997 ribu unit di Jepang, serta 130 ribu di Eropa dan seluruh dunia. Mobil yang ditarik adalah Prius generasi ketiga yang diproduksi Maret 2009-Februari 2014. (Baca juga: Toyota Tutup Pabrik di Australia)

“Belum ada laporan insiden akibat masalah sistem pemrograman hibrida,” ujar juru bicara Toyota Amerika Utara yang tidak disebut namanya kepada Reuters, 12 Februari 2014.

Manajemen Toyota mengatakan permasalahan itu terletak pada peranti lunak yang mengendalikan kinerja converter hibrida. Pengaturan peranti lunak yang dilakukan bisa mengakibatkan tegangan termal lebih tinggi pada beberapa transistor penggerak converter. Kondisi itu bisa merusak transistor tersebut. (Lihat juga: Rayakan Satu Dekade, Avanza Keliling Indonesia)

Situasi itu akan mengakibatkan lampu peringatan menyala dan berimplikasi mobil berada dalam mode fail-safe (gagal dan mengancam keselamatan). Meski begitu, mobil masih tetap bisa dikendarai meski daya kemudi berkurang. Dalam kasus tertentu, sistem hibrida berhenti, sehingga kendaraan berhenti mendadak saat dikendarai.

Toyota sebelumnya melakukan penarikan atas model Prius pada Juni tahun lalu akibat masalah akumulator rem. Prius merupakan salah satu model laris Toyota dan menjadi andalan contoh model pengembangan mobil berteknologi hibrida. Meski begitu, Toyota belum merinci berapa proyeksi nilai kerugian akibat penarikan kembali Prius.

BBC | NEWS.YAHOO | ABDUL MALIK

Terpopuler :Mobil Bobrok Ini Laku Rp 8,9 miliar  Februari, 3.000 Unit Mobilio Dikirim ke KonsumenRayakan Satu Dekade, Avanza Keliling Indonesia  Tahun ini Persaingan Pasar Otomotif Makin SengitPorsi Ekspor LCGC Ditambah hingga 30 Persen