TEMPO.CO, Jakarta - Dalam konser '40 Tahun Eros Djarot Berkarya' yang akan berlangsung pada 14 Februari di Plenary Hall JCC Senayan akan menyajikan lagu dan karya seniman berkumis ini.
Pria kelahiran Rangkasbitung, 22 Juli 1950 ini mengatakan lagu atau karya-karya yang diciptakan seperti Badai pasti Berlalu, Merpati Puti, Simponi dan Merepih Alam diakui sebagai karya yang secara musikalitas dan syair lagunya bagus.
"Hal itu karena saya masih muda jadi bikin lagu dan berkarya berasa hebat dan bagus he he he," ujar Eros Djarot sambil terbahak. Dia ditemui Tempo di rumahnya di Komplek Deplu, Binataro, jakarta Selatan pada Selasa, 11 Februari 2014.
Dalam usia yang muda, Eros menilai terjadi kejujuran dan pemikiran yang jujur dan terbuka.
"Masih fresh, dan saat itu saya ekspresif. Naksir seseorang saya bikin lagu Merpati Putih. Saya ingat itu usia 18 tahun mau berangkat ke Jerman tapi naksir seorang perempuan dan harus saya utarakan, saya bikin lagu dan mendatangi TVRI. Diputarlah lagu itu," katanya mengenang.
Sutradara film Tjut Nyak Dhien, Langitku Rumahku dan Lastri ini mengatakan dulu setiap jatuh cinta dengan perempuan pasti bikin lagu.
"Setiap jatuh cinta bikin saya kreatif berkarya. Saya bikinkan lagu dengan menghadirkan rembulan, matahari, lautan, gunung. Pokoknya puitis dan romantis. Itulah kehebatan masa muda yang mempengaruhi saya berkarya," kata Eros serius.
Saat ini Eros akui dalam kondsi yang tak lagi muda, "Ada keterbatasan, tak lagi seekspresif di masa muda. sekarang ada hal-hal lain yang dipikirkan dan mesti kompromi ini itu," ujar dia.
HADRIANI P | RINA ATMASARI | ANANDA BADUDU
Topik Terhangat
KRI Usman Harun | Dana Haji | Banjir Jakarta | Caleg Selebritas | Transjakarta Bekas |
Berita Terpopuler
Empat Rocker Bakal Beraksi di Panggung Musikal
Saran Miley Cyrus untuk Justin Bieber
Ananda Sukarlan Award Digelar Juni Mendatang
47 Gitaris Akan Gelar Konser Amal
Rinta, Gadis Tunanetra yang Rajin Bikin Novel