TEMPO.CO, Jakarta--Tentara Nasional Angkatan Udara menerima secara resmi 16 unit atau satu skuadron pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle dari Kementerian Pertahanan hari ini, Kamis, 13 Februari 2014, di 'taxy way' Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Acara serah-terima dilakukan melalui upacara resmi yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, dan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonio, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. (SBY Girang Lihat Pesawat Tempur Korea)
Keenam belas pesawat buatan pabrikan Korea Selatan, Korean Aerospace Industry itu, sudah terparkir rapi berjajar di depan podium upacara. Dari segi bentuk, pesawat tempur ini punya panjang 13,14 meter, rentang sayap 9,45 meter, dan tinggi dari roda hingga ujung ekor 4,94 meter. (Lihat FOTO: Presiden SBY Jajal Pesawat Latih Tempur AU Terbaru)
Bentuknya pun serupa mirip pesawat tempur legendaris buatan Amerika Serikat yakni F-16 Fighting Falcon. Yakni hanya punya mesin dan ekor tunggal. Rentang dua sayap depan dan dua sayap belakang pun bentuknya hampir sama. Bahkan kanopi kaca pilot berbentuk gelembung, mirip F-16. Pembedanya hanya lubang masuknya udara ke mesin T-50i Golden Eagle bukan berada di bawah badan pesawat tapi di bawah sayap kanan dan kiri.
Wajar saja karena pesawat T-50i Golden Eagle adalah pesawat tempur latih supersonik hasil kerjasama pabrikan Lockheed Martin (Amerika Serikat) dengan dengan Korean Aerospace Industry (Korea Selatan). Lockheed Martin adalah produsen pesawat F-16 Fighting Falcon.
"Maka dari itu T-50i disebut 'Baby Falcon' atau F-16 mini," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto kepada wartawan di sela-sela upacara.
Pesawat T-50i Golden Eagle menggendong mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menyemburkan tenaga 11.000 pounds saat terbang biasa, dan tenaga 17.700 pounds ketika pilot mengaktifkan 'after burner'. Walhasil pesawat ini mampu melesat hingga 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara. Pesawat ini pun mampu menanjak hingga ketinggian maksimal 55 ribu kaki dengan bobot pesawat maksimal 14 ton.
Dari sisi persenjataan, pesawat ini dibekali meriam berpeluru 20 milimeter berbentuk 'internal gatling gun' tiga laras. Kehebatannya, meriam ini bisa menembakkan 2000 peluru dalam satu menit tanpa henti. "Meriam ini berada di sisi kiri kokpit," kata Hadi.
Pesawat ini juga punya lima pengait bom dan roket di bawah bentang sayang depan. Di ujung kiri dan kanan sayap T50i Golden Eagle terdapat juga peluncur misil. Radar dan avionik pesawat ini juga terbilang modern, karena hampir semua panel berintegrasi digital. "Jadi karena kecanggihannya, pesawat ini tergolong generasi 4,5 atau 4 plus," kata Hadi. "Pesawat ini bisa digunakan latihan misi siang dan malam serta berbagai cuaca."
Angkatan Udara sengaja memilih dua corak warna untuk ke 16 pesawat. Delapan pesawat dicat kelir kuning dan biru dengan corak burung elang. Delapan pesawat sisanya dicat warna kamuflase hijau tua dan muda.
"Warna biru kuning itu khas tim aerobatik legendaris TNI AU 'elang biru', kalau yang warna kamuflase hijau memang khas tempur TNI," kata Hadi.
Pesawat tempur latih ini, dibeli pemerintah untuk menggantikan pesawat Hawk MK-53 yang sudah uzur. Pesawat ini akan bermarkas di Skuadron Udara 15 di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Keenam belas pesawat T50i Golden Eagle dibeli dari pemerintah Korea Selatan pada tanggal 25 Mei 2011 dengan nilai kontrak US$ 400 juta.
INDRA WIJAYA
Terpopuler:
Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura
Video Hariri di YouTube Ada Adegan yang Hilang
Busway Cacat, Ini Para Pemenang Tendernya
KPK: Rombongan DPR Pakai Anggaran Haji