TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan telah memanggil Duta Besar Australia Greg Moriarty dua hari yang lalu. Ia memanggil Greg untuk melayangkan protes terhadap pengembalian pencari suaka.
"Kita protes keras. Ini tidak bisa diterima," kata Marty saat ditemui di kantornya, Rabu, 13 Februari 2014.
Ia menyatakan protes keras disampaikan pasca-Australia mengembalikan pencari suaka ke wilayah Indonesia dengan memberikan fasilitas sekoci. Tindakan ini dinilai lebih parah dari tindakan Australia sebelumnya yang menarik sekoci pencari suaka kembali ke wilayah Indonesia. "Mereka sudah melakukannya dua kali," kata Marty.
Kementerian Luar Negeri menyatakan kepada Greg bahwa Indonesia menilai Australia telah semakin melanggar komitmennya sendiri terhadap konvensi perlindungan pencari suaka. Pelanggaran Australia juga dinilai semakin parah dalam sejumlah peristiwa belakangan ini.
"Kapal pencari suaka tenggelam atau ditenggelamkan, kemudian mereka dipindahkan ke sekoci baru dan diarahkan ke Indonesia."
Australia seharusnya menangkap para pencari suaka yang berhasil lolos ke perairannya untuk memproses. Mereka kemudian dapat menentukan motif pencari suaka dan kebijakan selanjutnya.
"Ingat, pencari suaka itu korban. Mereka bukan orang yang ingin memotong antrean untuk bisa tinggal di negara lain," kata Marty.
Atas hal ini, Marty menyatakan Indonesia akan memberikan informasi kepada negara rekan Australia, yaitu Amerika Serikat, melalui Menlu John Kerry. Indonesia juga akan menggelar konferensi di Bali tentang perlindungan pencari suaka.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura
Video Hariri di YouTube Ada Adegan yang Hilang
Busway Cacat, Ini Para Pemenang Tendernya
KPK: Rombongan DPR Pakai Anggaran Haji