TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Profesor Muhammad Baharun, berpendapat, Ustad Hariri belum siap menjadi penyiar agama. (Baca : Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal )
Pernyataan ini disampaikan Ustad Baharun setelah menonton adegan Ustad Hariri yang tampak emosional terhadap salah satu operator suara dalam acara ceramah pernikahan di Cangkuang, Kabupaten Bandung. Dalam tayangan di YouTube terlihat Ustad Hariri menginjak kepala salah satu kru operator suara.
"Kalau menurut saya, Ustad Hariri belum siap menjadi ustad. Beliau belum bisa mengendalikan diri," ujar Profesor Muhammad Baharun saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, 13 Februari 2014.
Meski begitu, dari kejadian yang sempat ditontonnya di televisi itu. Profesor Baharun memuji sikap kesatria Ustad Hariri yang langsung meminta maaf. "Dalam konteks agama, maaf-maafan adalah sebuah doktrin. Kalau maaf-maafan ini sudah dilakukan, sudah selesai, habis perkara, tidak ada lagi yang perlu dipersoalkan," ujar Profesor Baharun.
Kejadian yang dilakukan Ustad Hariri, menurut Profesor Baharun, harus dijadikan pengingat bagi penyiar agama lainnya. Mereka diharapkan dapat lebih mengendalikan diri, meski berada dalam suasana yang sangat emosional. "Syiar agama itu kan membina, bukan menghina; merangkul, bukan memukul," katanya. (Baca : Karena Video YouTube, Ustad Hariri Dikecam Tweep)
Karena itu, meski Ustad Hariri sudah melakukan hal yang kurang baik, tapi tidak serta-merta gelar ustad atau penyiar agama dicabut dari depan namanya. "Pertimbangannya, kalau untuk membuahkan suatu kebaikan di masa depan (syiar agama), mengapa tidak diberi kesempatan," ujar Profesor Baharun.
CHETA NILAWATY
Berita populer selebritas:
Tak Hanya Alphard Kado Adik Atut ke Jennifer Dunn
Diduga Kado Adik Atut, KPK Sita Mobil Jennifer Dunn
Video Hariri di YouTube Ada Adegan yang Hilang