TEMPO.CO, Surabaya - Calon presiden konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa menguraikan tiga konsep strategi ekonomi maritim yang digagasnya untuk meneruskan pemikiran Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Tiga gagasan itu adalah subsidi BBM untuk nelayan, penegakan hukum terhadap pelaku ilegal fishing serta kebijakan industri budidaya ikan.
Menurut Ali, subsidi buat para nelayan harus ditingkatkan, utamanya subsidi BBM yang alokasinya saat ini hanya 2 juta kiloliter dari 48 juta kiloliter untuk 12 juta nelayan di Indonesia. "Dari subsidi BBM 46 juta kiloliter itu 62 persen dinikmati masyarakat berpunya di kota. Ini tidak balance. Sedangkan nelayan yang jumlahnya 12 juta hanya mendapat 2 juta kiloliter saja," kata Ali di Surabaya, Kamis, 13 Februari 2014.
Artinya, kata dia, 62 persen penduduk kota di Jawa menikmati 62 persen dari Rp 227 triliun subsidi BBM di Indonesia. "Ini yang tidak adil," katanya. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat nelayan untuk mendapatkan ikan, kata dia, maka subsidi bahan bakar harus ditambah.
Di sisi lain aparat penegak hukum harus menindak tegas nelayan internasional yang melakukan ilegal fishing di perairan Indonesia. Laporan FAO (organisasi pangan dan pertanian PBB) menyebutkan potensi penerimaan negara dari ikan laut yang hilang sebesar Rp 30 triliun setiap tahun.
Ali juga menginginkan adanya kebijakan industri budidaya ikan. Jika menjadi sebuah industri, kata dia, itu bisa menambah penerimaan sektor riil. Kebijakan industri ini bisa dilakukan dengan mempermudah akses masyarakat ke bank untuk mendapatkan kreadit lunak.
Jika tiga strategi ini berjalan, Ali optimistis penerimaan negara dari sektor perikanan dan kelautan minimal bisa mencapai angka Rp 40 triliun setiap tahun. Bicara ekonomi maritim, menurutnya, bukan hanya tentang penangkapan ikan. "Tetapi juga memanfaatkan pelabuhan Indonesia," katanya.
Pelabuhan di Indonesia harus dimodernisasi sehingga bisa menjadi tempat bongkar muat. Indonesia, kata dia, mempunyai tempat strategis, mulai dari Batam, Dumai, Bali, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan pantai Sulawesi. "Itu daerah yang strategis untuk perdagangan laut. Karena itu Indonesia harus memiliki pelabuhan-pelabuhan modern," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
BERITA LAINNYA
Video Ustad Hariri di Youtube Bikin Geger
Tak Hanya Alphard Kado Adik Atut ke Jennifer Dunn
Ahok Sudah Curiga Ada Kongkalikong Tender Busway
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Diduga Kado Adik Atut, KPK Sita Mobil Jennifer Dunn