Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Darurat Gangguan Abu Vulkanik

image-gnews
Pengguna jalan melindungi diri dengan payung dan masker saat melintasi jalanan kota Yogyakarta yang memiliki jarak pandang pendek (14/2/2014). Karena hujan abu ini beberapa sekolah dan perkuliahan diliburkan. TEMPO/Suryo Wibowo.
Pengguna jalan melindungi diri dengan payung dan masker saat melintasi jalanan kota Yogyakarta yang memiliki jarak pandang pendek (14/2/2014). Karena hujan abu ini beberapa sekolah dan perkuliahan diliburkan. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menetapkan status darurat gangguan abu vulkanik Gunung Kelud untuk wilayah provinsi itu. (Baca: Kenapa Abu Kelud Lebih Tebal di Yogya Dibanding Malang)

Instruksi itu dituangkan tertulis dalam Surat Keputusan Gubernur Nomor 27/kep/2014 tertanggal 14 Februari 2014. “Masa darurat ditetapkan selama satu pekan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana DIY Gatot Saptadi kepada Tempo, Jumat, 14 Februari.

Dalam surat keputusan itu, Sultan menyampaikan beberapa instruksi. Pertama, masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Alasannya, abu vulkanik dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan. “Jarak pandang juga hanya sekitar 10 meter,” kata Gatot.

Pemerintah telah membagikan masker secara gratis melalui puskesmas. Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat abu vulkanik harus segera mendapat pelayanan dari puskesmas dan rumah sakit. ”Juga pelayanan kemudahan untuk mendapatkan rujukan,” kata dia.

Sultan juga telah menginstruksikan agar sekolah diliburkan selama dua hari pada 14 dan 15 Februari. “Jadi siswa belajar di rumah selama dua hari. Untuk meminimalisasi dampak abu vulkanik,” kata Gatot.

Masyarakat diimbau tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas asal usulnya. Lantaran informasi tersebut diduga menyesatkan. “Seperti ada info Merapi akan meletus. Itu tidak benar,” kata Gatot. Informasi resmi akan dikeluarkan pemerintah dan terus diperbarui. 

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Berita sebelumnya:
Kelilipan Abu Vulkanik Kelud, Mata Jangan Dikucek  
Hujan Abu Kelud, Stupa Borobudur Ditutup Plastik
Kelud Meletus, UGM Libur 
Dampak Gunung Kelud, Warga Yogya Memasak di Kamar
Abu Gunung Kelud Selimuti Merapi

 


 


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

43 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

47 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

51 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.