TEMPO.CO, Subang--Abu vulkanik yang berasal dari erupsi Gunung Kelud yang meletus Kamis malam, 13 Februari 2014, jangkauannya juga mencapai sebagian wilayah Kabupaten Subang bagian selatan.
Salah seorang warga Subang, Dimas, Jumat, 14 Februari 2014, mengatakan, saat dirinya melintas di jalan raya Jalan Cagak sepulang dari Bandung, usai salat Jumat, tiba-tiba bagian kaca depan kaca mobilnya terpupuri debu.
"Saya kaget, lalu berhenti. Saat diraba, abu itu warnanya keabu-abuan dan keras seperti bubuk pasir," kata Dimas. Karena tak terlalu mengaganggu, dia pun melanjutkan perjalanan pulang.
Warga Desa Ciater, Asep Setia Permana, juga mengaku hujan abu terjadi di desanya. "Tapi, abunya tipis dan intensitasnya rendah terjadi sewaktu-waktu sejak tadi siang hingga sekarang," ujar Asep. "Mungkin hanya karena terbawa angin saja."
Gunung Kelud yang meletus tersebut lokasinya berada di persilkangan Kabupaten Biltar, Malang dan Kediri, Jawa Timur.
Pada saat meletus kali pertama pada 1875, memuntahkan material sebanyak 78 meter kubik. danau di atas kawah dengan material sebanyak 78 juta meter kubik, setelah itu, terjadi hujan lebat beberapa hari kemudian disusul dengan mengalirnya lahar dingin hingga menjangkau jarak delapan mil.
Pasca erupsi, kemarin malam, wedhus gembel yang dimuntahkan Gunung Kelud, menurut BNPB, telah memangsa korban sebanyak tiga orang penduduk sekitar lokasi gunung. (Simak perkembangan terkini #Gunung Kelud)
NANANG SUTISNA
Terkait:
Kelud Meletus, Maskapai Australia Menunda Terbang
Sosok Mbah Rono, Kepala Badan Geologi yang Baru
Abu Vulkanik Lapisi Rel, Kereta Tiba Terlambat
Pengungsi Gunung Kelud Tersebar di 172 Titik