TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Muhammad Hendrasto, belum bisa memastikan apakah Gunung Kelud tidak akan erupsi lagi. “Masih mungkin meletus,” kata Hendrasto ketika dihubungi Tempo, Jumat 14 Februari 2014.
Karena itu, Hendrasto menyatakan, warga yang tinggal di sekitar radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud belum diperbolehkan pulang. “Kalau sudah enggak ada letusan kenapa ditahan,” ujar Hendrasto. “Itu berarti masih ada kemungkinan meletus.”
Jika aktivitas Gunung Kelud sudah menurun, Hendrasto menegaskan, pihaknya masih harus memastikannya terlebih dahulu. “Apakah benar-benar sudah menurun atau hanya sementara. Jadi masih harus dilihat beberapa hari lagi,” ujar Hendrasto.(Baca: Letusan Gunung Kelud Sudah Berakhir)
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masih ada hembusan dan tremor secara terus-menerus di Gunung Kelud. "Status Awas atau Level IV. Radius 10 kilometer harus tidak ada aktivitas warga," kata dia.
Selain itu, Sutopo juga menampik kabar bahwa erupsi Gunung Kelud memicu aktifnya sejumlah gunung api, seperti Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Sebelumnya sempat beredar informasi bahwa status Gunung Bromo Siaga 1, sementara Gunung Semeru Siaga III.
Gunung Kelud meletus sekitar pukul 22.50. Hanya berselang 30 menit kemudian, Gunung Kelud kembali mengeluarkan material vulkanis. Padahal dua jam sebelumnya, BNPB baru menaikan status gunung tersebut dari Waspada menjadi Awas atau Siaga IV.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler:
Status Gunung Kelud Menjadi Awas
Erupsi Gunung Kelud Mereda
Letusan Gunung Kelud Mencekam
Berita Merapi Erupsi Dipastikan Hoax
Gunung Kelud Pernah Sapu 10.000 Jiwa