TEMPO.CO, Jakarta -Penyedia layanan jual beli lewat dunia maya alias e-commerce, Rakuten hampir dipastikan mencapai kesepakatan akuisisi terhadap penyedia aplikasi pesan Viber Media, senilai US$ 900 atau Rp 10,4 triliun. Pembelian tersebut diharapkan bisa memacu jumlah pengguna Rakuten di seluruh dunia. Proses akuisisi diharapkan rampung di akhir Maret mendatang.
Raksasa e-commerce Jepang itu kini jumlah penggunanya mencapai 200 juta di seluruh dunia. Lewat akuisisi tersebut diharapkan terjadi peningkatan hingga 300 juta pengguna.
Rakuten mengawali bisnisnya sebagai platform belanja dunia maya yang diikuti dengan berjualan lewat video online. Chief Executive Office Rakuten, Hiroshi Mikitani sedang berusaha mewujudkan ambisinya untuk bisa memimpin industri jual beli online di tingkat global.
“Akuisisi ini akan membawa Rakuten ke level yang berbeda,” kata Mikitani yang dikutip Reuters, Jumat 14 Februari 2014.
Rumor akuisisi ini sebenarnya muncul sejak tahun 2013. Bersamaan dengan perolehan keuntungannya yang melonjak 80 persen dari sisi operasional.
Mikitani mengungkapkan alasan mengakuisi Viber. Menurut dia, menciptakan layanan berbasis pesan adalah hal yang mustahil bagi perusahaannya. “Menggunakan pesan instan Viber untuk memesan barang merupakan sesuatu yang ideal,” ucapnya.
Viber merupakan aplikasi berbasis percakapan dan pesan yang menjadi favorit pengguna telepon pintar di Amerika Serikat, Australia, dan Rusia. Adapun kantor pusatnya berada di Siprus dan dipimpin oleh pengusaha asal Israel, Talmon Marco.
Marco mengatakan akuisi yang dilakukan rakuten membantu perusahaannya dalam mengembangkan konten digital. Pengembangan dilakukan lewat kerja sama dengan provider pada layanan telepon dan pesan. Ketatnya persaingan industri digital membuat perusahaan semacam ini membutuhkan dana besar untuk memperbarui kontennya.
Perusahaan itu didirikan oleh sejumlah investor dari Amerika Serikat pada 2010, yang bertujuan menyaingi penyedia layanan instan seperti WeChat, WhatsApp, dan LINE. Sebelumnya Viber hanya bisa diakses lewat komputer dengan format video chat yang serupa dengan Skype. Belakangan mereka memperluas bisnisnya dengan terjun ke layanan di perangkat bergerak.
REUTERS | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler:
Gunung Kelud Meletus, Tiga Laga ISL Ditunda
Daftar Pemain AC Milan Melawan Bologna
AC Milan: Bologna Penting untuk di Liga Champions
Pasok Timnas U-19, SSB Semarang Dapat Penghargaan
Ian Rush: Suarez Pemain Terbaik Liga Inggris