TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan hal yang mustahil jika BKTB tidak bersinggungan dengan trayek angkutan umum lain. "Mau bikin di mana saja pasti akan ada irisan dengan trayek angkutan lainnya, tidak mungkin tidak bersinggungan." Tapi, dia menambahkan, seharusnya BKTB tidak disikapi sebagai ancaman oleh para pengemudi dan pengusaha angkutan umum.
"Sistem BKTB dengan angkot atau transportasi lain itu beda," Syafrin menegaskan. Tujuan peluncuran BKTB, ujarnya, ialah menyasar kaum pekerja yang berkantor di pusat kota yang tinggal di wilayah-wilayah pemukiman di penjuru Jakarta. "Jadi sistemnya point to point, bukan untuk perjalanan jarak pendek."
Syafrin mengklaim Dinas Perhubungan telah melakukan kajian mendalam sebelum meresmikan BKTB. "Kajian kami mengatakan pendapatan sopir angkot tidak akan terganggu meski ada BKTB." Sayangnya, dia menduga sosialisasi yang dilakukan dinas tidak sampai ke level sopir. "Soalnya waktu sosialisasi di trayek Pantai Indah Kapuk - Monas, pengurus KWK malah bilang mendukung."
Sistem transportasi Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) diluncurkan untuk melayani warga perumahan di sejumlah wilayah di Jakarta menuju pusat kota. Namun upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendorong warga memilih angkutan umum justru ditentang para pengemudi angkutan lain yang beroperasi di wilayah tersebut.
Pada Selasa, 11 Februari 2014 lalu misalnya, puluhan sopir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) merusak 3 buah bus BKTB jurusan Pantai Indah Kapuk - Monas. Para sopir mengamuk karena takut setelah BKTB ini berjalan pendapatan mereka malah menurun.
Akibat kejadian itu, pengoperasian bus ini tertunda. Padahal Dinas Perhubungan berencana meluncurkan sejumlah trayek BKTB baru sepanjang tahun ini. Yang terdekat, BKTB akan dibuka untuk rute Tanah Abang - Kalibata.
Meski demikian, insiden perusakan 3 bus BKTB pada Selasa lalu tetap dijadikan bahan evaluasi oleh Syafrin dan jajarannya. "Kami menetapkan standar bahwa irisan antara BKTB dengan angkutan lain tidak boleh terlalu jauh jaraknya." Selain itu, jumlah halte pemberhentian BKTB di rute yang dilintasi angkot pun dibatasi. "Paling banyak dua halte, lah."
Adapun terkait rencana peluncuran BKTB Tanah Abang - Kalibata, Syafrin bilang tidak akan ditunda lagi. "Pekan depan sudah bisa jalan."
PRAGA UTAMA
Topik
Busway Bekas| Dinasti Atut | Jokowi | Gunung Kelud |
Berita Terpopuler
Indah Dewi Pertiwi Akui Kenal Wawan, Manajernya
Kulit Maia Estianty Kendur, Cukup Dirawat di Rumah
Hugh Jackman Pandu Tony Awards 2014
Lenny Agustin Dapat Kartu Valentine
Cinta Penelope Akan Bergaya Gotik di Pesta Nikah