TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat Yogyakarta menganggap dampak letusan Gunung Kelud lebih dahsyat ketimbang Gunung Merapi pada 2010. Gunung yang berada di Provinsi Jawa Timur itu erupsi pada pukul 22.50, Kamis, 13 Februari 2014. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 03.00 WIB, hampir seluruh wilayah Yogyakarta diselimuti abu vulkanik. Akibatnya, pada Jumat pagi, ketebalan abu mencapai 5 sentimeter di sejumlah titik, seperti Yogyakarta selatan dan Kabupaten Bantul.
"Letusan Merapi dulu saja abunya tidak sampai Gunungkidul. Ini hampir seluruh wilayah Gunungkidul juga kena," ujar Warta, warga Gunungkidul kepada Tempo, Jumat, 14 Februari 2014. (Baca juga: Dentuman Gunung Kelud sampai Solo).
Pardiman, penduduk Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, juga menyatakan dampak letusan Kelud lebih mengerikan dibanding Merapi. Meski erupsi Merapi pada 2010 dibarengi hujan kerikil dan pasir yang menyakitkan bila terkena badan. "Waktu Merapi, rasanya hujan kerikil mencubiti badan. Tapi sekarang abunya tebal sekali dan kecokelatan, bikin mata sakit jika terkena," kata Pardiman.
Sementara di wilayah Kota Yogyakarta, seluruh sekolah diliburkan akibat pekatnya abu. Sejumlah pengelola pertokoan dan minimarket pun menyatakan kehabisan stok masker. Permintaan akan masker meningkat drastis setelah Yogyakarta diguyur hujan abu. "Stok masker sudah habis sejak pukul 5.00 WIB tadi, banyak sekali warga yang mencari," kata seorang petugas minimarket 24 jam di Sonosewu, Yogyakarta.
Sampai sekitar pukul 7.30 WIB, hujan abu masih mengguyur Yogyakarta. Namun intensitasnya tak sederas dinihari tadi.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
MK Batalkan Undang-Undang Pengawas MK
Aliran Duit Adik Atut, PPATK: Lewat Pihak Ketiga
KPK Diminta Segera Tangkap Anggota DPRD Banten
Cara Bung Hatta Penuhi Sumpah untuk Usman Harun
Syahrini Pernah Nyanyi di Ulang Tahun Ratu Atut