TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan Indonesia belum terjangkit flu burung (avian influenza/AI) jenis baru H7N9. Dari survei selama akhir 2013 hingga Januari 2014 di 261 pasar di sejumlah wilayah Jakarta, Sumatera, dan Surabaya, tak ditemukan virus baru tersebut.
"Hasil surveilans yang dilakukan di 261 pasar di Jabodetabek, Medan, dan Kota Surabaya tidak ditemukan virus ini," kata Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Pudjiatmoko di kantornya, Jumat, 14 Februari 2014.
Hanya, kata dia, pemerintah mengimbau semua pihak, di antaranya masyarakat dan peternak, untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, virus tersebut sudah menjangkit di Malaysia setelah kunjungan seorang warga Cina. "Gejala sudah ada di Malaysia. Kita harus terus hati-hati," ujarnya. (Baca juga: 10 Fakta Virus Flu Burung Terbaru, H10N8).
Selain di Malaysia, virus tersebut juga sudah mencapai provinsi paling selatan Cina yang berbatasan dengan Vietnam. Untuk Cina, penanganan yang dilakukan pemerintahnya dengan menutup pasar unggas hidup. "Tapi tidak tahu di Vietnam seperti apa."
Sebelumnya diberitakan seorang turis perempuan asal Cina membawa virus flu burung jenis baru ini ke Malaysia. Turis berusia 67 tahun itu sebenarnya sudah diperiksa kesehatannya saat masuk ke Malaysia melalui Kuala Lumpur. (Baca pula: 7 Cara Hindari Virus Flu Burung Terbaru, H10N8).
Catatan menunjukkan dia mengalami gejala demam sejak di negeri asalnya pada akhir Januari dan mendapat perawatan awal. Ia lantas berkunjung ke Malaysia pada 3 Februari dan melanjutkan perjalanan ke Sandakan di Negara Bagian Malaysia dua hari setelahnya.
Pada 7 Februari 2014, wanita tersebut dilarikan ke rumah sakit. Saat pemeriksaan tahap pertama, ia diketahui mengidap H7N9. Tes kedua pada 11 Februari 2014 menunjukkan ia positif mengidap H7N9.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia
BNPB Bantah Gunung Kelud Akan Meletus 2 Jam Lagi
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik
SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi
Alasan Kelud Dijuluki 'Deadliest Volcano'
Korban Ustad Hariri Akhirnya Buka Suara
Di DIY, Dampak Kelud Lebih Dahsyat Dibanding Merapi