Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembicaraan Damai Suriah di Jenewa Buntu  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Seorang pemuda menggendong gadis cilik yang terluka saat terjadi serangan udara di sebuah kawasan pemukiman di  Duma, Damaskus, Suriah (7/1). REUTERS/Bassam Khabieh
Seorang pemuda menggendong gadis cilik yang terluka saat terjadi serangan udara di sebuah kawasan pemukiman di Duma, Damaskus, Suriah (7/1). REUTERS/Bassam Khabieh
Iklan

TEMPO.CO, Beirut - Pembicaraan damai Suriah kedua di Jenewa, Jumat, 14 Februari 2014, menemui jalan buntu terkait soal masa depan Bashar al-Assad di pemerintahan transisi. Negosiator dari Suriah, yang didukung Rusia, dan blok oposisi yang didukung Amerika Serikat mengakui bahwa tak ada kemajuan dalam perundingan perdamaian kedua di Jenewa ini.

Di Suriah, pasukan pemerintah dilaporkan akan mengumpulkan pasukan untuk melakukan serangan terhadap kota yang dikuasai pemberontak di Yabroud, di daerah pegunungan Qalamoun, dekat perbatasan Libanon. Menurut berbagai laporan, Yabroud dihujani serangan udara dan penembakan dalam beberapa hari terakhir. 

Amerika Serikat menyatakan serangan di Yabroud akan "merusak proses dan prospek perdamaian Suriah di Jenewa," kata Edgar Vasquez, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Militer Suriah telah membuat kemajuan signifikan di daerah Qalamoun. Yabroud, kota besar terakhir yang dikuasai pemberontak di zona itu, berada beberapa mil dari jalan raya strategis utara-selatan dari Damaskus ke Homs dan pantai Mediterania.

Saat serangan pemerintah makin intensif, pengungsi dari Yabroud telah mengalir melintasi perbatasan ke Kota Arsaal, Libanon.

Ada kesepakatan luas di kalangan diplomat bahwa hanya solusi politik yang dapat mengakhiri perang saudara yang hampir berlangsung tiga tahun dan menewaskan lebih dari 130 ribu orang itu. Pembicaraan damai pertama Januari lalu gagal membuahkan hasil nyata. Namun masih ada harapan karena perwakilan dari pihak yang bertikai akhirnya bersedia melakukan negosiasi.

Harapan kini bertumpu pada perundingan kedua, yang ternyata juga berakhir mengecewakan. Masing-masing yang lain ngotot dengan pendiriannya. Ada sedikit tanda bahwa kedua pihak akan berkompromi pada tujuan dasar dari pembicaraan damai ini.

Pihak oposisi menegaskan bahwa perundingan Jenewa harus fokus pada pembentukan pemerintah transisi Suriah, transisi yang akan mengecualikan Assad dan sekutu utamanya dalam skema itu. Wakil pemerintah Suriah menegaskan bahwa masa depan Assad tak bisa ditawar-tawar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sangat menyesal bahwa putaran ini tidak menghasilkan kemajuan apa pun," kata Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad kepada wartawan di Jenewa.

Secara terpisah, Louay Safi, juru bicara blok oposisi, mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan menemui jalan "buntu" karena tim negosiasi pemerintah yang dinilainya bersikap "agresif."

Mengingat sedikitnya kemajuan yang dihasilkan dalam perundingan kedua ini, kepala perunding PBB, Lakhdar Brahimi, diharapkan melakukan penjadwalan untuk sesi negosiasi ketiga. Media Suriah melaporkan bahwa delegasi pemerintah dan oposisi dijadwalkan bertemu Brahimi, Sabtu, 15 Februari 2014, di Jenewa.

Kantor berita Rusia melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding oposisi Suriah dan sekutu-sekutunya di Washington merusak pembicaraan damai ini dengan berfokus pada "pergantian pemerintahan."

LA TIMES | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia  
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik  
Korban Ustad Hariri Akhirnya Buka Suara
SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.