TEMPO.CO, Washington - Brett Jones, personel pasukan bergengsi Amerika Serikat, Navy Seal, harus menelan pil pahit sepulangnya dari penugasan di luar negeri. Dunianya runtuh hanya gara-gara rekaman di mesin penjawab telepon, terdengar suaranya menyatakan 'I love you'.
Yang jadi masalah, mesin penjawab telepon itu ada di meja seorang personel militer lain, kekasihnya. Menjadi persoalan lagi, karena keduanya berjenis kelamin laki-laki, hal yang ditabukan militer Amerika Serikat saat itu. Betul, Jones adalah seorang gay.
Ia menyatakan, semua bermula saat hendak berpamitan saat berangkat ke medan perang. Karena sang kekasih tidak ada, ia mengucapkan kata perpisahan itu di mesin penjawab telepon. "Secara tak sengaja, saya bilang 'i love you' sebelum menutup telepon," katanya, pada ABC News.
Selama ini, Jones dan kekasihnya menyembunyikan orientasi seksual mereka dari rekan-rekannya. Mereka menjalani percintaan secara sembunyi-sembunyi. Kejadiannya berlangsung tahun 2002, sebelum Departemen Pertahanan AS mengumumkan tak akan melakukan diskriminasi terhadap prajurit mereka yang gay.
Seorang prajurit lain yang mendengar rekaman itu, segera melaporkan Jones pada atasannya. "Mereka kemudian memulai penyelidikan skala penuh yang berlangsung selama berbulan-bulan terhadap saya dan kekasih saya," kata Jones pada ABC News. Ia mengaku diperlakukan bak pelaku tindak kriminal. "Itu saat yang paling sulit dalam hidup saya, juga memalukan."
Ujung dari penyelidikan itu jelas, ia dikeluarkan dari militer. Jones diberhentikan dengan hormat pada bulan Juni 2003.
Lebih dari satu dekade kemudian, Jones -- sekarang menjadi suami dengan seorang anak -- memutuskan untuk memecah keheningan tentang masalah seksualitas. Ia berencana menuliskan perjalanan hidupnya dalam sebuah buku. "Mungkin membantu seseorang yang berjuang mengenali dirinya sendiri, atau membantu orang memahami bahwa keragaman adalah salah satu karunia terbesar yang dunia tawarkan," katanya.
Seorang juru bicara Angkatan Laut menolak untuk memberikan komentar untuk laporan ini saat dihubungi oleh ABC News. Namun ia mengaku mengetahui tentang kasus Jones dan penyelidikan yang dilakukan.
TRIP B