TEMPO.CO, Sumenep - Gara-gara tersenggol pakan kambing, Supandi memaksa Sundiyah--keduanya warga Dusun Ares Temor, Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep--memindahkan 12 makam leluhurnya dari lahan pekuburan milik Supandi, Ahad, 16 Februari 2014.
Keributan antara dua orang yang kemudian melibatkan masing-masing keluarga mereka ini berawal dari masalah sepele. Tiga hari lalu, Sundiyah mengambil daun lamtoro di kebunnya untuk pakan kambing. Setelah selesai, Sundiyah pulang. Di tengah jalan, dia berpapasan dengan Supandi. Tanpa Sundiyah sadari, tumpukan daun lamtoro yang dia bawa menyenggol Supandi.
Senggolan kecil itu membuat Supandi berang. Keduanya langsung terlibat percekcokan. "Waktu cekcok itu, Bu Supandi minta 12 makam keluarga Sundiyah harus dipindah dari tanah Bu Supandi," kata Bidari, suami Sundiyah.
Awalnya, kata Bidari, istrinya tidak mau mengambil pusing permintaan Supandi. Namun karena Supandi terus menyinggung lewat orang sedusun agar 12 makam keluarga Sundiyah dipindah, emosi Sundiyah memuncak. Dia meminta anak-anaknya memindahkan 12 makam tersebut. "Kami pindah ke tanah kami sendiri, supaya masalah ini selesai," ujarnya.
Sekretaris Desa Talang, Syahrul, mengatakan sebelum makam dibongkar aparat desa telah mengupayakan mediasi, namun gagal. "Keduanya sama-sama ngotot," katanya.
Sebenarnya, kata Syahrul, keluarga Supandi sempat melunak. Salah satu anak Supandi sempat mendatangi lokasi makam yang dibongkar dan meminta pembongkaran makam dihentikan. "Tapi keluarga Sundiyah mengajukan syarat agar Bu Supandi yang datang sendiri. Tapi karena tidak bisa didatangkan, pembongkaran dilanjutkan," kata Syahrul.
Syahrul menduga kekisruhan ini dipicu dendam lama Supandi, yang pernah bersengketa tanah dengan Sundiyah. "Jadi ketika ada persoalan sedikit saja, langsung merambat ke persoalan besar," katanya.
Hingga kini, pemindahan makam terus berlanjut. Selain aparat desa, personel Polsek dan Koramil Saronggi juga berada di kuburan untuk melakukan pengamanan.
MUSTHOFA BISRI
Baca juga:
Inilah Kondisi Gedung yang Diledakkan Usman-Harun
Mengapa Rupiah Menguat Paling Tajam Se-Asia?
Pristono: Harga Bus Transjakarta Ditentukan BPPT
BNPB: Abu Kelud Keluar dari Jawa dan Sumatera