TEMPO.CO, Teheran - Dua pemain sepak bola muda Palestina yang ditembak pasukan Israel bulan lalu terancam tidak bisa lagi menyalurkan hasratnya di lapangan hijau. Para dokter di rumah sakit pemerintah Ramallah mengatakan perlu waktu enam bulan perawatan sebelum mereka dapat mengevaluasi bisa-tidaknya pemain sepak bola remaja itu berjalan.
Jawhar Nasser Jawhar, 19 tahun, dan Adam Abd al- Raouf Halabiya, 17 tahun, ditembak tentara Israel saat berjalan pulang dari latihan di Stadion Faisal al- Husseini di Al-Ram di Tepi Barat tengah pada 31 Januari 2014.
Pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah mereka tanpa peringatan karena mereka berjalan di dekat pos pemeriksaan. Selain itu, tentara Israel menyeret mereka di tanah dan memukuli keduanya.
Dua pemain bola itu dibawa ke satu rumah sakit Israel di Yerusalem dan menjalani sejumlah operasi untuk mengambil peluru.
Laporan medis mengatakan Jawhar ditembak dengan sebelas peluru, tujuh di kaki kirinya, tiga di kanan, dan satu di tangan kirinya. Halabiya ditembak sekali pada masing-masing kaki.
Keduanya dibawa ke rumah sakit pemerintah Ramallah sebelum dipindahkan ke Raja Hussein Medical Center di Amman.
ANT| TSE
Berita lain:
Inilah Kondisi Gedung yang Diledakkan Usman-Harun
BNPB: Abu Kelud Keluar dari Jawa dan Sumatera
Bahaya Abu Kelud, Mesin Pesawat Bisa Meledak
Pristono: Harga Bus Transjakarta Ditentukan BPPT
Mobil untuk Jennifer Dunn Diklaim buat Bekerja