TEMPO.CO, Kediri - Menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke lokasi pengungsian korban letusan Gunung Kelud di Balai Pamitran, Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kediri, Senin, 17 Februari 2014, aparat keamanan mengisolasi para pengungsi di dalam gedung itu. Wartawan pun dilarang mendekati aula yang tampak tertutup rapat tersebut.
Saat Tempo mencoba mendekati ruangan pengungsi tersebut, dua aparat berseragam safari langsung mencegat. Dia mengatakan ruangan pengungsian tak boleh didekati dalam jarak 20 meter. "Maaf Pak, tidak boleh ke sana," kata petugas keamanan tersebut, Senin, 17 Februari 2014. (Baca juga: Sambut SBY, Fasilitas Pengungsi Kelud 'Dihias')
Tak hanya menjaga dalam radius tersebut, seluruh akses ke ruang pengungsi juga dibentangkan tali. Dengan begitu, praktis tak ada satu pun akses untuk mendekati pengungsi yang berasal dari Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, tersebut.
Dari pantauan Tempo, pengungsi tampak duduk di lantai ruangan. Mereka juga tak bisa keluar ruangan karena pintu utama aula ditutup rapat. Sejumlah anggota polisi dan TNI berjaga di kanan-kiri gedung itu.
Rencananya, SBY akan berkomunikasi dan menyapa pengungsi di tempat itu. (Baca juga: Kunjungi Korban Kelud, SBY Bermalam di Magetan)
Gunung Kelud berada di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kediri, Blitar, dan Malang. Pada Kamis malam lalu, Kelud meletus. Abu letusan terbang hingga ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selama dua hari, seluruh penerbangan dari dan ke kota-kota di Pulau Jawa lumpuh. (Baca juga: Ralat PVMBG: Status Kelud Masih Awas)
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Sambut SBY, Fasilitas Pengungsi Kelud 'Dihias'
Insiden Ustad Hariri Injak Kepala Jadi Lagu
Status Gunung Kelud Turun Jadi Siaga
Titis, Perencana Keuangan Hilang di Kelapa Gading
Ustad Hariri Sementara Tidak Isi Pengajian di Televisi