TEMPO.CO, Kediri - Para pengungsi korban letusan Gunung Kelud dikumpulkan aparat keamanan di lokasi pengungsian untuk menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, mereka sudah pulang dan tinggal di rumah masing-masing di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kediri.
Narti, 51 tahun, warga Desa Sempu, mengatakan sudah berada di pos pengungsian di Balai Pamitran sejak pukul 07.00 WIB. "Katanya Pak Presiden mau datang," kata Narti saat diwawancarai Tempo melalui jendela ruangan, Senin, 17 Februari 2014. (Baca juga: Rute SBY Kunjungi Korban Kelud Hari Ini)
Sehari setelah letusan pada Kamis, 13 Februari malam, dia sudah kembali ke rumahnya. Bersama warga lainnya, mereka membersihkan rumah dan menjaga ternak. Hampir seluruh bangunan mereka rusak parah.
Ibu tiga anak ini mengatakan akan meminta SBY untuk memperbaiki rumah mereka. Sebab, selama ini bantuan yang datang baru menjangkau pos pengungsian berupa kebutuhan sehari-hari. "Bantuan bangunan tidak ada," katanya.
Hal serupa disampaikan Muji Slamet. Dia berharap rumahnya yang rusak dapat segera diperbaiki. "Rumah masih mangkrak," katanya.
Menurut dia, warga yang berkumpul pagi ini berasal dari tiga desa, yakni Sempu, Babadan, dan Sugihwaras. Sebelumnya lokasi pengungsian ini nyaris kosong karena ditinggalkan warga. (Baca juga: Tunggu SBY, Pengungsi Kelud Diisolasi)
Gunung Kelud berada di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kediri, Blitar, dan Malang. Pada Kamis malam lalu, Kelud meletus. Abu letusan terbang hingga ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selama dua hari, seluruh penerbangan dari dan ke kota-kota di Pulau Jawa lumpuh.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Status Gunung Kelud Turun Jadi Siaga
Ustad Hariri Sementara Tidak Isi Pengajian di Televisi
Titis, Perencana Keuangan Hilang di Kelapa Gading
Tiba di Madiun, SBY Disambut Ibas
Siapa Sebenarnya Sosok Ustad Hariri?