TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku masih banyak tugas yang belum dapat diselesaikannya. Salah satunya, dia sangat ingin mensejahterakan masyarakat Surabaya. “Tapi, yo, opo carane? Aku bingung (Tapi bagaimana caranya? Saya bingung)," kata Risma kepada Tempo di ruang kerjanya, Rabu, 12 Februari 2014.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu ingin membangun Surabaya seperti negara-negara maju di dunia. Meski Surabaya tidak memiliki keindahan alam atau sumber daya alam seperti kota lainnya, tapi Risma optimistis bahwa suatu saat nanti kota itu tidak kalah dengan negara maju. “Bukan kota lho, ya, tapi level negara di dunia,” ujarnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Risma mengaku belajar dari rakyatnya. Dia selalu memikirkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan warga Kota Surabaya. Itu sebabnya banyak kebijakannya yang dianggap prorakyat.
Selama menjadi Wali Kota Surabaya, banyak prestasi yang ditoreh Risma. Berbagai program dilaksanakannya untuk menswasembadakan masyarakat. Di antaranya pahlawan ekonomi; merdeka dari sampah; pelatihan usaha mikro, kecil, dan menengah; hingga Rumah Bahasa yang dipersiapkan untuk menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 mendatang.
Sejak diisukan mundur, wanita 52 tahun tersebut tampak gundah. Rakyat miskin adalah salah satu alasan yang membuatnya kalut. “Mereka yang aku pikirin,” katanya sembari menahan air matanya yang nyaris jatuh.
DEWI SUCI RAHAYU
Terkait:
Wali Kota Risma Bakal Panggil Seluruh Karyawan KBS
Risma Liburkan Satwa KBS Tiap Jumat
Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?