TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, David Sumual, mengatakan letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, berpotensi meningkatkan kredit macet, khususnya di sektor pertanian. Hal ini terjadi jika petani gagal panen. "Mungkin kredit macet bisa naik hingga 5 persen," kata dia kepada Tempo, Ahad, 16 Februari 2014.
Namun, David memperkirakan dampak letusan Gunung Kelud tidak sebesar bencana tsunami atau gempa bumi. Letusan Gunung Kelud, kata dia, hanya memuntahkan abu dan membuat bank tak beroperasi dalam beberapa hari. Berbeda dengan dampak gempa yang mengakibatkan kerusakan bangunan sehingga bank harus berhenti beroperasi lebih lama.
David berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas perbankan mengeluarkan regulasi tentang keringanan kredit bagi petani korban Kelud. Kebijakan itu bisa mengurangi kemungkinan naiknya kredit macet. Adapun bentuk keringanan tersebut bisa berupa restrukturisasi ataupun potongan utang. "Kalau orang kredit biasanya juga dilarang mengambil kredit lagi. Nah, peraturan yang seperti ini mungkin bisa dilonggarkan," ucapnya.
Gunung Kelud yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meletus pada Kamis, 13 Februari 2014. Dampak letusan berupa hujan abu terasa hingga ratusan kilometer, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat. Selain mengganggu aktivitas masyarakat, letusan Gunung Kelud juga membuat aktivitas bank terganggu. Di Jawa Timur dan Jawa Tengah, banyak bank berhenti beroperasi. Selain itu, sektor pertanian yang menjadi unggulan dua daerah itu turut terganggu.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler
Ustad Hariri Nyaris Lempar Mikrofon ke Bos Entis
Kunjungi Korban Kelud, Ini Kereta Ani Yudhoyono
Cinta Penelope Diajak Nikah Siri Ustad Hariri
Relawan Kelud Terobos Zona Terlarang untuk Berfoto
2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud
Coboy Junior Terancam Dilaporkan ke Polisi