TEMPO.CO , Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan terkait dengan rencana kenaikan elpiji 12 kilogram secara bertahap mulai 1 Juli 2014 mendatang, diperkirakan akan akan mempengaruhi inflasi tahunan pada 2014 sebesar 5,5 - 6 persen. “Jadi angka inflasi 4,9 persen yang dipatok Bank Indonesia mungkin susah ya,” ujarnya saat dihubungi, Jumat, 14 Februari 2014.
Menurut dia, rencana kenaikan harga elpiji biasanya diikuti berbagai macam faktor seperti spekulasi elpiji yang bisa mempengaruhi harga barang dan kenaikan berbagai macam kebutuhan pokok pada Juli 2014. Lana mengatakan dengan kenaikan elpiji sampai Juli 2014 yang mencapai 50 persen, hal tersebut akan menyebabkan potensi kelangkaan dan kenaikan gas 3 kilogram di berbagai daerah. (Baca juga : Harga Elpiji 12 Kg Naik Bertahap Mulai 1 Juli)
Selain itu, dengan kenaikan elpiji pada Juli 2014, yang berbarengan dengan lebaran dan puasa, dapat menyebabkan kenaikan harga barang yang cukup signifikan. “Pemerintah sudah memperhitungkan, jika menaikkan harga elpiji 2014 per Juli 2014 maka kenaikan tersebut akan tertutup dengan kenaikan harga barang lain, namun tetap saja hal tersebut pasti akan berdampak pada kenaikan barang yang secara normal pasti akan naik,”ujar Lana.
PT Pertamina (Persero) berencana menaikkan harga elpiji nonsubsidi atau ukuran 12 kilogram secara bertahap. Kenaikan harga akan dimulai 1 Juli 2014 sebesar Rp 1.000 per kilogram. "Kenaikan harga akan terus bertahap sampai tercapai harga keekonomian pada 2016," kata juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014. (Lihat juga : DPR Minta Pertamina Laporkan Kenaikan Harga Elpiji)
Ali mengatakan harga elpiji 12 kilogram pada 1 Juli 2014 naik ketika inflasi sudah turun. "Namun rencana kenaikan pada bulan apa pun pasti akan menimbulkan pro-kontra," ujarnya.
Soal rencana kenaikan tersebut, kata Ali, Pertamina telah melaporkan pada pemerintah. Perusahaan pelat merah tersebut sudah melaporkan hal itu ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Badan Usaha Milik Negara dalam surat resmi tertanggal 15 Januari 2014. (Berita terkait : Lagi, Elpiji 3 Kilogram Langka di Surakarta)
Mulai 1 Juli 2014, harga elpiji 12 kilogram naik Rp 1.000 per kilogram. Setelah 1 Juli 2014, kenaikan bertahap Rp 1.500 per kilogram pada 1 Januari 2015 dan Rp 1.500 per kilogram mulai 1 Juli 2015.
Selanjutnya, pada 1 Januari 2016, harga elpiji akan naik lagi Rp 1.500 per kilogram. Sedangkan pada 1 Juli 2016, elpiji naik Rp 1.500 per kilogram, dan diperkirakan harga elpiji 12 kilogram di tingkat konsumen sudah mencapai Rp 180.000 per tabung.
GALVAN YUDISTIRA | AYU PRIMA SANDI
Terpopuler :
Mengapa Rupiah Menguat Paling Tajam Se-Asia?
Bos Sritex Lukminto Dimakamkan Hari Ini
Bandara Husein Sastranegara Dibuka Lagi Pagi Ini
Agar Tak Kewalahan Kejar Pajak, Buka Data Bank!