TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian ekonomi akibat bencana yang terjadi akhir-akhir ini mencapai Rp 13,87 triliun. "Alokasi dana untuk penanggulangan bencana rata-rata hanya 0,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara BNPB, dalam pernyataan resminya, Senin, 17 Februari 2014.
Berdasarkan rincian BNPB, kerugian ekonomi berbagai bencana tersebut yaitu banjir bandang Manado Rp 1,87 triliun, letusan Gunung Sinabung Rp 1 triliun, banjir di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) Rp 6 triliun, dan banjir Jakarta Rp 5 triliun. Data ini belum memasukkan bencana letusan Gunung Kelud di Jawa Timur yang berdampak di beberapa kota, seperti Blitar, Tulungagung, Malang, dan Nganjuk.
"Data sementara sampai 16 Februari 2014 terdapat 282 bencana yang mengakibatkan 197 orang tewas, 64 luka, 1,6 juta jiwa mengungsi, dan puluhan ribu rumah rusak," kata Sutopo.
Selain minimnya alokasi anggaran untuk mengantisipasi bencana, Sutopo menilai tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana masih kurang. Bahkan pemerintah daerah belum memprioritaskan program antisipasi dan penanggulangan bencana. Musibah yang terus berulang ini tidak diikuti dengan pembangunan berbagai sektor untuk menanggapi bencana itu.
NURUL MAHMUDAH
Terpopuler:
Ustad Hariri Nyaris Lempar Mikrofon ke Bos Entis
Kunjungi Korban Kelud, Ini Kereta Ani Yudhoyono
Cinta Penelope Diajak Nikah Siri Ustad Hariri
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?