TEMPO.CO, Kediri - Hari kelima setelah letusan, aktivitas Gunung Kelud mulai menurun. Meski demikian, statusnya masih dinyatakan awas. "Aktivitas menurun dari sebelumnya, tapi status masih awas," kata Kepala Pos Pantau Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kediri, Choirul Huda pada Tempo, Selasa, 18 Februari 2014. (Baca juga: Status Kelud Dievaluasi Empat Hari Lagi)
Mulai pukul 00.00-06.00 WIB, Selasa, puncak Gunung Kelud terlihat berawan dengan angin dari selatan. Sedangkan suhu udaranya 19-21 derajat Celsius dan kelembapan 92 persen. Asap masih terlihat putih tebal di ketinggian 400 meter dan condong ke timur.
Kegempaan tremor terjadi di kisaran 0,5-1 milimeter dan amplitudo 0,5-1 milimeter. Aktivitas Kelud juga masih menimbulkan satu kali tektonik jauh dan sekali gempa dangkal. Meski aktivitas Kelud sudah menurun, Choirul masih meminta warga sekitar untuk tidak mendekati radius 10 kilometer.
Sementara itu, jumlah pengungsi letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri mencapai 36.240 yang berada di 96 titik lokasi. Kepala Bidang Penerangan dan Informasi Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Kediri Rahmat Mahmudi mengatakan data tersebut yang berhasil terinventarisasi sementara dari empat kecamatan: Kepung, Puncu, Ngancar, dan Plosoklaten.
Namun, kata Rahmat, jumlah itu masih bisa berubah-ubah karena sebagian besar pengungsi kembali ke rumah mereka, terutama pada siang hari. "Kalau siang, tempat pengungsian banyak yang kosong. Kalau malam, mereka baru datang lagi," ujarnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita lain:
Dampak Kelud, Penutupan Bandara Diperpanjang
Di Kelud, Nenek Tumilah Mencegat Ani Yudhoyono
Mengapa SBY Molor tiba di Kelud dan Pengungsi Menunggu?
Dampak Kelud, Impor Pangan Solusi Jangka Pendek
Kelud, Menteri Lutfi Khawatir Pasokan Sayur Anjlok