TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi Building Information Modeling (BIM) Autodesk diklaim mampu menerima beragam informasi sebelum suatu perusahaan melaksanakan proyek konstruksi. Informasi ini termasuk analisis soal kemungkinan adanya potensi bencana alam di sekitar lahan yang akan dibangun.
"Potensi bencana selalu menjadi pertimbangan untuk merancang bangunan yang dapat diketahui melalui pemanfaatan tiga dimensi (3D)," ujar Regional BIM Manager Lend Lease Asia, Phil Lazarus, di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2014.
Lend Lease sudah memanfaatkan teknologi BIM untuk sejumlah proyeknya, di antaranya pembangunan INSEAD Business School dan Stamford American School, keduanya berlokasi di Singapura. Lazarus menyebutkan, teknologi 3D juga memiliki kemampuan antisipasi terhadap suatu lahan. Teknologi ini diklaim mampu menganalisis volume tanah agar kelak dalam pembangunan volume ini dapat direduksi hingga 50 persen.
BIM juga memungkinkan perusahaan untuk mengukur tata letak instalasi listrik dan saluran pembuangan. "Intinya agar proyek infrastruktur dapat lebih efisien," kata Lazarus.
Dia mengatakan penggunaan 3D merupakan tahap yang paling penting dalam mengawali proses konstruksi. Sebab, tahap ini terdiri atas proses ekstraksi dokumen, data, dan titik koordinat bangunan.
Adapun Country Manager Autodesk Indonesia, Achirul Jamal, mengatakan BIM dapat digunakan untuk proyek dalam berbagai skala. "Bahkan pernah digunakan untuk proyek pembangunan jalan sepanjang lima kilometer, jadi tidak hanya yang skalanya besar," katanya, di tempat yang sama.
Achirul mengatakan perusahaan di Tanah Air yang sudah memanfaatkan teknologi BIM di antaranya adalah perusahaan dari sektor infrastruktur, arsitektur, manufaktur, minyak dan gas, serta industri alat berat. "Kontribusi terbesar berasal dari perusahaan arsitektur dan manufaktur," ujarnya.
Namun Jamal enggan menyebutkan berapa jumlah perusahaan dari kedua sektor tersebut serta persentasenya terhadap pemasukan Autodesk di Indonesia. "Prediksinya tahun ini pemanfaatkan BIM akan semakin tumbuh di Indonesia," katanya.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Erupsi Gunung Kelud Mereda
Syahrini Bantah 'Tereret Manja' dengan Suami Airin
MUI : Ustad Hariri Belum Siap Jadi Ustad