TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI, Andi Baso mengatakan, proyek monorel bersifat politis. "Kebijakan itu politis," kata Andi di Balai Kota, Senin 17 Februari 2014. Namun dia menolak menjelaskan lebih lanjut. "Saya enggak tau," katanya sambil tersenyum.
Andi selama ini ternyata meragukan studi kelayakan monorel. "Dari dulu itu enggak layak. Kajiannya saya ragukan," kata dia. Andi menyebut, bukan berarti Jakarta tak bisa punya monorel. Hanya, "Dulu ketika saya (masih) staf, detil kajiannya berubah-ubah. Jadi kayak main-main." (Baca: Ahok Soal Jakarta Monorail: Tak Sanggup, Ya Disetop)
Sampai saat ini, kelanjutan pembangunan monorel Ibu Kota belum jelas. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama menyebut sudah berkirim surat kepada PT Jakarta Monorail untuk memperjelas nasib proyek tersebut. Ahok sendiri tak tahu kendala perusahaan itu. "Kalau dia enggak sanggup, kami stop," kata Ahok.
Padahal, pada 16 Oktober 2013 lalu Gubernur DKI Joko Widodo sudah meresmikan proyek pembangunan monorel jalur hijau Semanggi-Sudirman. Peletakan batu pertama ini dilakukan di kawasan Setia Budi Utara, tepatnya di sekitar Tugu 66. Nantinya PT Jakarta Monorail akan memasang pear atau fondasi kolom lanjutan dari kawasan ini ke arah utara, Dukuh Atas.
Jalur hijau ini memiliki panjang 11 kilometer. Rutenya adalah Sudirman Dukuh Atas-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman Rasuna-Casablanca-Gran Melia-Gatot Subroto-Satria Mandala-Komdak-SCBD-Gelora Bung Karno-Jalan Asia Afrika-Stadion Madya-Palmerah-Karet-Dukuh Atas.
Untuk membangun proyek monorel Jakarta, PT Jakarta Monorail telah menggandeng kontraktor China, yakni China Communications Construction Company Ltd (CCCC). Dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan pembangunan jalur hijau ini. Konstruksi jalur itu menelan biaya sekitar 1,5 miliar dollar AS atau senilai Rp 15 triliun-Rp 16 triliun.
ATMI PERTIWI
Terpopuler :
Demi Cucu, Bos Sritex Lukminto Ziarah Walisongo
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia
Kata BRI dan BNI Soal Utang Korban Kelud
Dampak Kelud, Bandara Juanda Rugi Rp 2,5 Milia