TEMPO.CO, Kediri - Gunung Kelud masih berstatus awas setelah lahar dingin mengalir pada Selasa, 18 Februari 2014. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi akan mengevaluasi untuk menetapkan adanya kemungkinan penurunan status Kelud.
"Masih kami evaluasi besok, apakah tetap awas atau bisa diturunkan," kata Pejabat Pelaksana Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Suantika, pada Tempo, Rabu, 19 Februari 2014. (Baca juga: Status Kelud Dievaluasi Empat Hari Lagi)
Gede mengatakan meski aktivitas Gunung Kelud sudah menurun, tapi tidak serta-merta status awas bisa dicabut. Apalagi lahar dingin masih mengancam warga yang berada di bantaran sungai dari Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, hingga Kecamatan Kesambon, Kabupaten Malang. (Baca juga: Lahar Dingin Kelud Putus Jalur Malang-Kediri)
Hingga saat ini, sistem pemantauan baru bisa menjangkau lereng gunung sebelah barat. Sedangkan wilayah arah Blitar ke selatan, Malang ke timur dan Jombang belum bisa terpantau dengan jelas.
Kepala Pos Pantau Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Choirul Huda mengatakan pantauan pagi ini menyebutkan bahwa Gunung Kelud masih mengeluarkan asap putih bertekanan lemah di ketinggian 100-350 meter. Dengan kegempaan tremor 0,5-2,5 milimeter. "Status masih tetap awas radius 10 kilometer," kata Choirul.
Choirul juga mengingatkan potensi lahar dingin yang masih mengancam 28 desa di Kabupaten Blitar dan 6 desa di Kabupaten Kediri. Hujan deras seperti yang terjadi Selasa sore dipastikan akan kembali menyebabkan banjir lahar dingin. (Baca juga: Lahar Dingin Kelud Masih Ancam 34 Desa)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita lain:
Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek
Anggito Abimanyu Pernah Kecewa pada Yudhoyono
Teknisi Jatuh dari Kamar Apartemen Vitalia Shesya
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Makan Bersama, SBY Disuguhi Lagu 'Oplosan'