TEMPO.CO, Kediri - Hujan mengguyur kawasan sekitar Gunung Kelud, Rabu siang, 19 Februari 2014. Namun hujan itu tak sampai memicu banjir lahar dingin seperti sehari sebelumnya, yang mengambrukkan musala dan sejumlah rumah. Debit air di sungai yang dialiri lahar dingin tak mengalami peningkatan berarti.
Setelah diguyur hujan lebat selama lebih-kurang 30 menit, Sungai Konto di Desa Damarwulan, Kecamatan Kandangan, Kediri, tidak meluap. Meski aliran air cukup deras, tak ada peningkatan debit air yang signifikan.
Ratusan penduduk masih memadati lokasi ambruknya rumah dan musala di kanan-kiri jembatan yang diterjang lahar dingin Selasa malam, 18 Februari 2014. Mereka bahkan bebas mendekati bibir sungai.
Adapun genangan air masih menenggelamkan ratusan hektare lahan pertanian di Desa Badas akibat meluapnya Sungai Konto kemarin. Genangan air itu merusak tanaman padi dan tebu milik petani yang sebenarnya sudah siap dipanen. "Airnya tak bisa kering selama sungai terus meluap," kata Sugeng, petani setempat.
Sore ini, cuaca di sekitar Kelud cukup terang. Mendung pekat dan hujan sudah mulai reda. Adapun puncak Kelud tampak masih mengeluarkan asap putih yang membubung.
HARI TRI WASONO
BERITA LAINNYA
8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek
Anggito Abimanyu Pernah Kecewa pada Yudhoyono
Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...