TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia Audrey Petriny mengatakan maskapainya berminat mengikuti lelang angkutan jemaah haji. Keinginan itu seiring keputusan pemerintah memperlonggar persyaratan bagi maskapai mengikuti lelang angkutan penerbangan haji.
“Kami tentu saja berminat, tapi akan kami lihat dulu persyaratannya yang dilonggarkan. Saat ini armada kami menggunakan pesawat Airbus 320,” kata Audrey ketika dihubungi Tempo, Selasa, 18 Februari 2014. (Baca juga: Pemerintah Longgarkan Syarat Tender Angkutan Haji)
Tahun lalu AirAsia sempat menjadi peserta lelang angkutan jemaah haji, tapi tak lolos. Menurut Audrey, kala itu AirAsia tidak mundur, tapi kelengkapan dokumennya kurang.
Lelang maskapai angkutan haji diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Pada 17 Februari 2014, rapat dengar pendapat di Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat bersama Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan menentukan ada pelonggaran persyaratan bagi maskapai yang mengikuti lelang angkutan haji. Persyaratan yang dilonggarkan adalah maskapai yang menjadi peserta lelang tidak perlu memiliki dokumen IOSA--International Air Transport Association Operation Safety Audit. (Lihat juga: Kelud Reda, AirAsia Kembali Beroperasi di Rute Ini)
Pada 2013, pemenang lelang angkutan jemaah haji adalah Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Sedangkan Batavia dan AirAsia Indonesia yang juga menjadi peserta tender tidak lolos karena dokumen tak lengkap. Pada 2014, diperkirakan jumlah jemaah haji yang membutuhkan jasa angkutan penerbangan sejumlah 110-140 ribu orang. Standar harga lelang yang ditetapkan adalah US$ 2.115 per orang dengan margin keuntungan bagi maskapai sebesar 3 persen.
NURUL MAHMUDAH
Terpopuler:
Kasus Panen Mas, Ini Tip Hindari Investasi Bodong
Nestle: Pasokan Air Bersih Turun 35 Persen
BKPM Yakin Realisasi Investasi Smelter Tepat Waktu
Pasokan Melimpah, Harga Elpiji Malah Selangit
BPKM: Izin buat Foxconn Bisa Keluar dalam 3 Hari