TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air menyatakan belum tentu akan mengikuti tender angkutan haji meskipun Kementerian Perhubungan telah melonggarkan persyaratan. Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan akan terlebih dahulu mengkaji secara detail persyaratan baru yang telah dilonggarkan.
”Kami masih no comment karena bicara International Air Transport Association Operational Safety Audit (IOSA) dan syarat sertifikasi untuk angkutan haji itu menurut orang awam bisa saja mudah, tapi menurut maskapai kan belum tentu menguntungkan. Kami harus lihat detailnya,” katanya pada Tempo, Senin, 17 Februari 2014. (Baca juga: Syarat Diperlonggar, AirAsia Minati Angkutan Haji)
Menurut dia, pencabutan syarat dokumen IOSA tidak serta-merta menguntungkan maskapai yang ingin ikut tender angkutan haji. Edward mengatakan ada syarat lain dalam sertifikasi yang harus dikaji oleh maskapai. Lion Air tentu saja tertarik untuk ikut dalam program haji. Namun, persiapan untuk ikut angkutan haji cukup berat.
“Kami mau saja mengangkut haji, tapi kami sadar diri. Ini ibadah jadi kami tidak bisa main-main. Persiapannya sulit. Kami memang terbang ke Jedah, tapi kami tidak mengangkut haji. Secara operasional tidak masalah, tapi persiapan untuk hajinya sendiri yang sulit. Kita tidak mau terburu-buru,” katanya. (Lihat juga : Pemerintah Longgarkan Syarat Tender Angkutan Haji)
Kementerian Perhubungan telah melonggarkan pesyaratan bagi maskapai penerbangan untuk mengikuti tender angkutan jemaah haji tahun 2014. Tahun kemarin, maskapai perlu memiliki dokumen IOSA, tapi persyaratan ini dicabut. Tahun lalu, kata Bambang, maskapai penyelenggara angkutan jemaah haji hanya Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Padahal, dalam proses tender, Air Asia Indonesia dan Batavia Air juga ikut, tapi tak lolos.
Diperkirakan tahun ini jumlah jemaah haji yang membutuhkan pelayanan penerbangan sekitar 157-110 ribu orang. Biaya penerbangan per orang untuk angkutan haji sekitar US$ 2.115 dengan margin keuntungan bagi maskapai penerbangan sekitar 3 persen.
Adapun jenis pesawat pada angkutan haji 2013 yang digunakan di masing-masing embarkasi, yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Makassar dan Mataram dan Surabaya menggunakan Boeing 777, Jakarta menggunakan Boeing 777 dan 747, serta Banjarmasin dan Palembang menggunakan A 330.
ANANDA TERESIA
Terpopuler :
Kasus Panen Mas, Ini Tip Hindari Investasi Bodong
BKPM Yakin Realisasi Investasi Smelter Tepat Waktu
Nestle: Pasokan Air Bersih Turun 35 Persen
Pasokan Melimpah, Harga Elpiji Malah Selangit
Bandara Solo Tutup, Maskapai Rugi Miliaran